IHRAM.CO.ID, MOSKOW -- Rusia membantah mendalangi serangan siber terhadap situs-situs pemerintah Ukraina. Moskow menilai, tuduhan tak berdasar semacam itu kerap dilayangkan padanya.
“Kami telah membaca laporan-laporan (tentang) peretasan itu, serta media. Kami tidak ada hubungannya dengan hal tersebut. Rusia tidak ada hubungannya dengan serangan siber ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Ahad (16/1).
Peskov menyadari ada pihak-pihak yang menyebut Rusia adalah otak di balik serangan siber terhadap situs-situs pemerintah Ukraina. “Tapi tidak ada bukti yang diberikan. Kami menganggapnya sebagai kelanjutan dari tuduhan lain yang tidak terbukti dari Rusia,” ujarnya.
“Kami hampir terbiasa dengan kenyataan bahwa Ukraina menyalahkan segalanya pada Rusia, bahkan cuaca buruk mereka,” kata Peskov menambahkan.
Situs web kementerian luar negeri, kabinet menteri, kebijakan agraria, dewan keamanan dan pertahanan, serta kementerian pendidikan Ukraina menjadi target peretasan pada Kamis (13/1) malam. Sejumlah situs kemudian mengalami disfungsi. “Akibat serangan global pada malam 13-14 Januari 2022, situs resmi Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan (Ukraina) untuk sementara tidak aktif,” kata kementerian itu di lawan Facebook-nya.
Di beberapa situs web terdapat teks dalam tiga bahasa, yakni Ukraina, Polandia, dan Rusia. Terpampang kata-kata bahwa semua data Ukraina yang diunggah ke jaringan telah menjadi publik.