Senin 17 Jan 2022 07:52 WIB

Sekjen Sapuhi: Peralihan Sistem Haji dari Muassassah ke Syarikah Masih Wacana

Peran muassassah dinilai masih diperlukan karena sangat berpengalaman.

Rep: Ali Yusuf/ Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah calon jamaah umrah berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. Sekjen Sapuhi: Peralihan Sistem Haji dari Muassassah ke Syarikah Masih Wacana
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon jamaah umrah berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. Sekjen Sapuhi: Peralihan Sistem Haji dari Muassassah ke Syarikah Masih Wacana

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan sistem pelaksanaan haji-umroh dari muassassah ke syarikah masih wacana. Pemerintah Arab Saudi masih memerlukan muassassah sebagai pihak ketiga yang mengurusi jamaah. 

"Memang wacana tentang Saudi ingin mengubah sistem pelaksanaan haji Umrah ke muasasah ke syarikah memang sudah lama terdengar," kata Wakil Sekjen Sarikat Penyelenggara Umroh Haji Indonesia (Sapuhi) Adjie Mubarok, saat dihubungi Republika, Ahad (16/1/2022). 

Baca Juga

Adji memastikan Pemerintah Arab Saudi tetap membutuhkan muassassah untuk mengurusi jamaah dari lintas negara. Muassassah menjadi pihak ketiga dalam pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji terutama haji khusus. 

"Namun rasanya Saudi tetap memerlukan pihak ketiga dalam hal ini adalah muassassah sebagai penjamin apabila terjadi sesuatu pada muktamer atau jamaah," katanya.

Menurutnya, terlalu berisiko jika urusan penyelenggaraan haji diurus secara tunggal oleh syarikah. "Terlalu besar risiko yang akan dihadapi oleh syarikah apabila mereka yang menangani urusan ini," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement