IHRAM.CO.ID, DAMASKUS -- ISIS menyerang penjara yang dikelola Kurdi di timur laut Suriah pada Kamis (20/1/2022), untuk membebaskan sesama militan. Sebuah monitor perang melaporkan tanpa merinci berapa banyak yang melarikan diri.
“Sebuah bom mobil menghantam pintu masuk penjara Ghwayran dan ledakan kedua terjadi di sekitarnya sebelum gerilyawan ISIS menyerang pasukan keamanan Kurdi yang menjaga fasilitas itu,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Dilansir dari Al Arabiya, Jumat (21/1/2022), akibat serangan tersebut, banyak tahanan yang berhasil melarikan diri. Namun tidak dirincikan berapa jumlah tahanan yang kabur.
Kepala Observatorium Rami Abdul Rahman mengatakan Ghwayran adalah salah satu fasilitas penjara terbesar yang menampung pejuang ISIS di timur laut Suriah. “Sebuah pemberontakan baru dan upaya melarikan diri oleh teroris ISIS yang ditahan di penjara Ghwayran di al-Hasaka sehubungan dengan ledakan bom mobil,” katanya.
Mereka menyalahkan serangan itu pada sel-sel tidur ISIS yang menyusup dari lingkungan sekitarnya dan bentrok dengan Pasukan Keamanan internal. Observatorium mengatakan SDF telah mengirim bala bantuan ke penjara dan menutup daerah itu.
Pesawat milik koalisi internasional pimpinan AS yang memerangi ISIS melintas di atas fasilitas itu dan menjatuhkan suar di sekitarnya. Kekhalifahan yang dideklarasikan oleh kelompok ISIS, didirikan sejak 2014, pernah membentang di sebagian besar Suriah dan Irak dan mengatur jutaan penduduk.
Sebuah perlawanan militer yang panjang dan mematikan yang dipimpin oleh pasukan Suriah dan Irak dengan dukungan dari Amerika Serikat dan kekuatan lain akhirnya mengalahkan proto-negara jihad pada Maret 2019. Sisa-sisa ISIS sebagian besar kembali ke tempat persembunyian gurun mereka dari mana mereka terus mengganggu pemerintah Suriah dan pasukan sekutu.