IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Lebih dari 36 kematian yang terjadi terhadap anak di Thar, sebuah distrik di Pakistan, dilaporkan terjadi sepanjang awal tahun ini.
Wakil Direktur Jenderal Kesehatan Hyderabad Irshad Memon mengatakan anak-anak yang lahir di distrik Tharparkar dan sekitarnya menderita kekurangan gizi dan masalah lainnya. Termasuk diantaranya adalah kekurangan zat besi yang disebabkan oleh pernikahan dini.
“Keluarga dengan lebih dari 10 anak lebih mungkin menderita kelaparan dan kelainan bawaan, dan anak-anak mereka cenderung sangat kurus," ujar Memon, dilansir Ani News, Senin (24/1/2022).
Menurut Memon, berbagai masalah kesehatan pada perempuan dan anak-anak di wilayah tersebut terjadi sebagai akibat dari kurangnya pengetahuan dan kesadaran. Selain itu, kondisi cuaca ekstrem juga berdampak buruk pada kesehatan mereka.
Kematian terkait dengan kesulitan seperti komplikasi prenatal, serta penyakit seperti anemia, pneumonia, campak, dan infeksi pernapasan juga dilaporkan sebagai penyebab. Selain itu, orang-orang di Thar juga menunjukkan kesulitan dalam akses ke perawatan kesehatan, kebersihan, dan nutrisi.
Ini telah lama menjadi masalah di Sindh, wilayah di mana Thar berada. Di sana dilaporkan menjadi salah satu daerah dengan peringkat indeks pembangunan manusia terendah.
Menurut sumber lokal, sebagian besar anak-anak yang meninggal adalah bayi baru lahir atau bayi. Sebanyak delapan anak dari Mithi, tujuh dari Islamkot, enam dari Diplo, tiga dari Chachro, tujuh dari Nangarparkar, dan lima dari tempat-tempat terdekat lainnya meninggal karena penyakit.
Kematian anak telah menjadi masalah lama di Thar yang memiliki populasi Hindu terbesar di Pakistan. Pada 2021, lebih dari 600 anak dilaporkan meninggal di Thar dan kabupaten sekitarnya karena berbagai komplikasi dan penyakit. Pada 2020, ada 500 kematian, yang semuanya diyakini akibat produk perawatan kesehatan tidak dapat diakses.