Rabu 26 Jan 2022 03:15 WIB

Berkicau Anti-Israel di Media Sosial, Dosen Asal Palestina Diskors

Akibat mengungggah tweet anti-Israel, dosen asal Palestina diskors.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Aplikasi Twitter di dalam smartphone. Ilustrasi.
Foto:

Abusalama membela mahasiswa dengan mengutip orang-orang Yahudi yang telah membuat analogi yang sama. Saya mengerti mengapa seorang mahasiswa tahun pertama menggunakan #Holocaust ketika memikirkan pemboman berulang Israel di Gaza. Mungkin dia pikir dia akan mengumpulkan simpati Eropa untuk Palestina dengan membangkitkan slogan 'Never Again'," kata Abusalama dalam cuitannya.

Sementara itu, sebuah surat yang ditandatangani oleh lebih dari 60 serikat mahasiswa dan perkumpulan mahasiswa dari universitas yang berbeda menuntut universitas tersebut membatalkan keputusannya dan mengeluarkan permintaan maaf publik atas kerugian yang ditimbulkan pada Abuslama.

Surat itu berbunyi, "Universitas Sheffield Hallam kini telah menjadikan dirinya kaki tangan dalam penargetan tak henti-hentinya terhadap akademisi dan mahasiswa Palestina di kampus-kampus Inggris. Shahd Abusalama tidak hanya menjadi juru kampanye yang luar biasa, terus berjuang untuk hak-hak Palestina meskipun tindakan keras pemerintah mengintensifkan aktivisme Palestina, dia juga telah menjadi sosok yang menginspirasi dalam komunitas Palestina sejak tiba di Inggris."

"Dia telah memberikan dukungan besar bagi kami sebagai siswa, bekerja sama dengan banyak dari kami saat kami mulai terlibat dalam aktivisme mahasiswa, dan mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan kami. Tuduhan ini tidak hanya merupakan penghinaan besar terhadap karakter Shahd sebagai aktivis-cendekiawan anti-rasis yang eksplisit, tetapi merupakan upaya yang jelas untuk menghancurkan kekuatan dan kepercayaan dirinya sebagai orang yang berbicara secara terbuka tentang kejahatan perang Israel."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement