IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Abdul Barie Shoim mengistilahkan, empat sehat, yakni syahadat, shalat, berpuasa, dan haji. Lima sempurna ialah zakat. Karena itu, khususnya di lingkungan Persyarikatan, Pak Shoim sangat aktif mengajak para kader untuk disiplin berzakat.
Sebagai ilustrasi, apabila ada cabang Muhammadiyah di daerah- daerah yang tidak menunaikan zakat, maka ia akan memanggil pimpinannya. Dai kelahiran Kendal, Jawa Tengah, itu lantas menanyakan kepada mereka alasannya belum melaksanakan rukun Islam tersebut.
Pak Shoim dikenal sebagai seorang pendakwah yang tidak kenal lelah dalam menggerakkan zakat, terutama melalui organisasi masyarakat (ormas) Islam Muhammadiyah. Seperti dinukil dari buku 100 Tokoh Muhammadiyah yang Menginspirasi, pada tataran nasional dirinya turut mengenalkan zakat harta terpadu (amwal) kepada umat.
Ia lahir di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada 29 September 1938. Kedua orang tuanya bernama Sueini dan Sutiyah. Mereka sangat mengutamakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Maka, putranya pun dididik dalam lingkungan yang religius. Saat masih berusia anak-anak, Shoim kecil terbilang sangat menonjol dalam memahami Islam bila dibanding kan teman-teman sebayanya.
Ia mengawali pendidikan dasar di Sekolah Rakyat (SR) Sarirejo, Kaliwungu. Setelah lulus, Shoim meneruskan sekolahnya ke SMP Islamiyah Miftahul Ulum Kaliwungu. Selanjutnya, dirinya belajar di sebuah SMA di Yogyakarta.Jurusan yang diambilnya ialah bahasa dan sastra.