"Di Afghanistan, perempuan & anak perempuan sekali lagi ditolak haknya atas pendidikan, pekerjaan & keadilan yang setara," cicit Guterres di Twitter dikutip laman Voice of America, Senin (31/1). "Untuk menunjukkan komitmen nyata untuk menjadi bagian dari komunitas global, Taliban harus mengakui & menjunjung tinggi hak asasi manusia yang dimiliki setiap gadis & wanita."
Universitas negeri dan swasta Afghanistan adalah pendidikan bersama sebelum pengambilalihan Taliban. Laki-laki dan perempuan belajar berdampingan, dan perempuan tidak harus mematuhi aturan berpakaian. Namun, di sekolah dasar dan sekolah menengah atas, anak perempuan dan laki-laki diajarkan secara terpisah sampai kelompok Islamis itu mendapatkan kembali kekuasaannya Agustus lalu.
"Pendidikan bersama bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan dengan nilai-nilai nasional dan juga bertentangan dengan tradisi Afghanistan," kata Haqqani dalam konferensi pers September di Kabul.