Selasa 01 Feb 2022 06:38 WIB

Komunitas Muslim Harapkan Perdamaian Rusia dan Ukraina

Komunitas Muslim di Ukraina Timur berharap Ukraina dan Rusia berdamai.

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Agung Sasongko
Anggota kelompok sayap kanan Ukraina berlatih di Kharkiv, Ukraina, Sabtu, 29 Januari 2022. Rusia telah meluncurkan latihan militer yang melibatkan unit infanteri dan artileri bermotor di Rusia barat daya, pesawat tempur di Kaliningrad di Laut Baltik, dan puluhan kapal perang di Laut Hitam dan Arktik.
Foto:

Abdullah Taibov (66 tahun) adalah warga Kostiantynivka lainnya yang mengatakan bahwa "sejauh ini, tidak ada orang Ukraina atau Rusia yang menyinggung" dia dan bahwa dia hidup rukun dengan penduduk setempat.

"Kami hidup dengan hubungan bertetangga yang baik dengan semua orang. Kami hidup dengan penuh rasa hormat dan selalu membantu satu sama lain," kata Taibov, seorang etnis Lezgin dari wilayah Dagestan, Rusia.  

Tentang situasi komunitas Muslim di daerah itu, Taibov mengatakan mereka telah membeli tanah untuk membangun masjid mereka pada awal 1986-1987.  Dengan bekerja sama dan dengan bantuan beberapa orang dan organisasi, katanya, mereka berhasil membangun masjid pertama mereka, di mana banyak umat Islam di daerah itu berkumpul untuk sholat, acara khusus, dan hari libur.

Taibov mencatat bahwa setelah pertempuran pecah pada tahun 2014, teman-teman yang sebelumnya tinggal di kota Donetsk kembali ke daerah-daerah di bawah kendali pemerintah Ukraina. Setelah kondisi kehidupan memburuk di tempat-tempat yang direbut oleh kelompok separatis pro-Rusia.

"Saya pikir, dengan rahmat Allah, tidak ada hal buruk yang akan terjadi. Kami tidak ingin sesuatu terjadi ... Saya pikir itu (the konflik) akan melewati kita. Saya pikir setiap orang normal akan selalu menginginkan perdamaian, terutama Muslim... Kami berharap perdamaian dan kebaikan untuk semua," kata Taibov.

Rusia baru-baru ini mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Timur Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa Kremlin dapat merencanakan serangan militer lain terhadap bekas tetangga Sovietnya.  Moskow membantah bahwa pihaknya sedang bersiap untuk menyerang dan mengatakan pasukannya ada di sana untuk latihan.  Ia juga telah mengeluarkan daftar tuntutan keamanan, termasuk agar Ukraina tidak bergabung dengan NATO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement