IHRAM.CO.ID,TEL AVIV – Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, negaranya tidak akan merundingkan kesepakatan diplomatik dengan Palestina. Kendati demikian, dia menekankan, peluang pembicaraan antara kedua belah pihak pada masa mendatang harus dibiarkan terbuka.
"Kami tidak akan mempromosikan perjanjian diplomatik, tetapi kita harus tetap berhubungan sehingga cakrawala diplomatik akan memungkinkan untuk memastikan keamanan kita, kekuatan internasional kita, dan kelanjutan visi Zionis," kata Gantz kepada parlemen Israel, Senin (31/1), dikutip laman Middle East Monitor.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas mosi tidak percaya yang diajukan oleh Partai Likud mengenai pertemuan Gantz dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas belum lama ini. Menurut dia, pertemuannya dengan Abbas adalah untuk kepentingan keamanan Israel.
Gantz berpendapat, hubungan baik dengan Otoritas Palestina sangat penting untuk keamanan Israel. “Apakah kita menginginkannya atau tidak, Otoritas Palestina adalah kepemimpinan yang sah dan diakui dari tetangga kita, dan selama bertahun-tahun, setiap pemerintahan Israel sejak (Otoritas Palestina telah) ada sudah berkoordinasi dan bekerja sama dengannya, bersama dengan ketidaksepakatan yang mendalam dan sulit,” ucapnya.
"Pada saat yang sama, tidak seperti mereka yang memimpin proses ini di bawah meja, saya memilih untuk mengelolanya secara terbuka di Ramallah dan di Rosh Ha'ayin (lokasi rumahnya)," ujar Gantz menambahkan.
Gantz mengungkapkan, dia berkoordinasi dengan Palestina dan memperkuat ekonomi mereka, sambil mengajukan tuntutan sebagai balasannya. "Melemahnya Otoritas Palestina selama bertahun-tahun dan menyembunyikan hubungan (dengan Israel) memperkuat Hamas, melukai keamanan Israel dan gagal saat memeriksa hasilnya,” katanya.