Dalam postingan Instagram, organisasi pro-Palestina mengomentari berbagai deskripsi kelas yang membahas Israel yang diajarkan di universitas. Menanggapi satu deskripsi kelas yang menggunakan istilah "warga negara Israel," organisasi mahasiswa tersebut mengatakan kewarganegaraan Israel itu sendiri merupakan konstruksi rasis dan eksklusif.

"Istilah masyarakat Israel adalah sebuah masyarakat yang didirikan di atas prinsip-prinsip kolonial pemukim rasis, pembersihan etnis, dan upaya penghapusan baik rakyat Palestina dan hak-hak politik dan identitas mereka," tulis keterangan organisasi pro Palestina itu.

Sementara itu, juru bicara University of Chicago tidak secara langsung membahas unggahan Instagram atau organisasi mahasiswa tersebut. Akan tetapi, pihak universitas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menentang anti-Semitisme.

"University of Chicago berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan semua anggota komunitas kami, menyambut orang-orang dari semua latar belakang, dan menyediakan lingkungan bagi fakultas dan siswa untuk terlibat secara bebas dan terbuka dalam berbagai masalah. Nilai-nilai ini memaksa penentangan teguh kami terhadap diskriminasi, termasuk penolakan antisemitisme, bias anti-Palestina, dan bentuk bias lain yang tidak sesuai dengan komitmen kami terhadap keragaman dan inklusi," kata juru bicara tersebut.

Juru bicara tersebut menyatakan, University of Chicago tidak mentolerir kekerasan, ancaman, intimidasi, atau pelecehan yang ditujukan kepada individu atau kelompok. Hal ini tercermin dalam Kebijakan Universitas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika