REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Penjaga Pantai Filipina (PCG) menyetujui kebijakan pakaian baru yang memungkinkan penggunaan jilbab dalam seragamnya. Kebijakan ini dinilai akan membuka lebih banyak lagi wanita Muslim untuk bergabung sebagai penjaga pantai.
"Penjaga Pantai Filipina telah menyetujui pencantuman jilbab dalam seragam personel Penjaga Pantai wanita Muslim," kata PCG dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir laman ABNA 24, Senin (7/2/2022).
Menurut PCG, kebijakan tersebut telah efektif sejak pekan lalu. "Anggota komunitas tersebut berharap bahwa pencantuman hijab dalam seragam resmi PCG akan mendorong lebih banyak wanita Muslim untuk bergabung dengan angkatan kerja Coast Guard," kata PCG.
Komunitas Muslim di PCG juga telah menyampaikan rasa terima kasih yang tulus. Untuk diketahui, Muslim membentuk sekitar 6 persen dari 110 juta warga negara itu. PCG saat ini memiliki 1.850 personel Muslim, 200 di antaranya adalah perempuan.
Pemimpin PCG, Kapten Alicman S Borowa, telah mengusulkan dimasukkannya jilbab dalam seragam angkatan tahun lalu. Sebab, itu akan membantu mendorong inklusivitas. Langkah ini pun disambut baik Komisi Nasional Muslim Filipina.
"Penjaga Pantai Filipina mengeluarkan pernyataan yang mengizinkan wanita Muslim di bawah kantor mereka untuk mengenakan jilbab mereka sebagai bagian dari seragam resmi," kata komisi itu dalam sebuah postingan di media sosial.
PCG mengikuti jejak Angkatan Bersenjata Filipina, Polisi Nasional Filipina, dan Biro Manajemen Penjara dan Penologi, yang telah mengizinkan penggunaan jilbab sebagai bagian dari seragam resmi untuk personel Muslim mereka.
Pada 2017, pasukan keamanan mengerahkan tentara wanita berhijab, atau pasukan jilbab, di Marawi.
Hal itu untuk memberikan dukungan penting kepada masyarakat yang trauma oleh pengepungan kota, yang dalam hal ini adalah konflik bersenjata selama berbulan-bulan di barat laut-tengah Mindanao antara pasukan keamanan Filipina. dan militan yang berafiliasi dengan ISIS.