IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Umat Islam melaksanakan ibadah haji ke Baitullah di Makkah Almukaromah. Kenapa pelaksanaan ibadah haju harus di Baitullah?
KH.A Aziz Masyhuri menjelaskan, lima hikmah dari pelaksanaan haji di Masjidil Haram adalah sebagai berikut:
Pertama, kaum muslim yang pergi haji, akan mengingat nenek moyang mereka, yakni Nabi Ibrahim AS. Kabah di Makkah juga dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail.
"Peringatan ini jelas bermanfaat bagi orang-orang mukmin," kata KH. Aziz dalam bukunya 25 Rahasia Terdasyat Haji Hingga Mabrur.
Kedua, tempat ini dekat dengan tempat dilahirkannya Nabi SAW. Di tempat ini juga Nabi memulai hijrahnya ke Madinah dan barulah Islam mulai disebarkan secara terang-terangan.
Ketiga, tempat ini merupakan tempat suci, tempat munculnya agama yang lurus, yang menyinari seluruh dunia.
Keempat, tempat ini merupakan tempat dikabulkannya doa Nabi Ibrahim AS oleh Allah SWT. Doa Nabi Ibrahim ini diabadikan dalam surah Ibrahim ayat 37 yang artinya.
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikianitu) agar ereka mendirikan shalat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."
Kelima, tempat yang suci dan disucikan itu terletak di Jazirah Arab. Yang tidak bertempat di situ kecuali umat Islam. Hal ini berdasarkan hadits: "Tidak akan berkumpul dua agama di jazirah Arab."
Umat Islam, di dalam melakukan ibadah haji dari berkumpul hingga berangkat sampai pulangnya, tidak mendapatkan pemeluk agama lain yang mengganggunya. Dengan demikian, mereka sanggup mengatur urusan mereka sendiri, baik urusan dunia maupun agama.