Kamis 10 Feb 2022 18:12 WIB

Vaksin Merah Putih Ditargetkan Capai 240 Juta Dosis per Tahun

Saat ini Vaksin Merah Putih tengah dalam proses uji klinis tahap pertama

Vaksin Merah Putih segera uji klinik terhadap manusia. Ilustrasi
Foto:

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas AirlanggaSurabayaFedik Abdul Rantam menjelaskan vaksin buatan anak bangsa ini dirancang bagi seluruh kalangan, mulai lansia hingga anak-anak, termasuk yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).Ia berharap Vaksin Merah Putih dapat memenuhi kebutuhan vaksinasi untuk anak usia 3-6 tahun yang saat ini masih sangat terbatas. Baru Sinovac dan Pfizer yang dapat digunakan untuk anak-anak, sementara sisanya masih dalam tahap pengujian.

"Semua menunggu fase ketiga untuk menentukan bersama vaksin kami, apakah itu secara spesifik ke umur berapa. Beberapa hal yang harus kamipenuhi yang umur 3-6 tahun belum ada, sementara umur 6-12 tahun sudah ada," kata dia.

Sebelumnya, Vaksin Merah Putih besutan Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) seusai melalui serangkaian pengujian dari Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan (LPPOM) MUI serta BPOM.Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam mengatakan fatwa halal Vaksin Merah Putih ini ditetapkan pada 7 Februari dalam rapat pleno Komisi Fatwa setelah menerima hasil penelitian dan pengujian dari LPPOM MUI.

Ia memastikan Vaksin Merah Putih nantinya dapat digunakan oleh masyarakat luas dan umat Islam tak perlu risau karena tak ada kandungan najis dalam proses pengembangan hingga nanti produksinya.Penerbitan sertifikasi halal, kata Asrorun, juga sebagai wujud dukungan MUI dalam konteks keagamaan, demi penyediaan vaksin COVID-19 buatan anak bangsa yang aman dan halal.

"Fatwa ini sebagai bagian dari komitmen MUI untuk memberikan dukungan pengembangan Vaksin Merah Putih yang aman dan di saat yang sama terjamin kehalalannya. Karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement