Selasa 15 Feb 2022 02:32 WIB

BPJPH Segera Terbitkan Sertifikat Halal Vaksin Merah Putih

BPJPH Segera Terbitkan Sertifikat Halal Vaksin Merah Putih

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
BPJPH Segera Terbitkan Sertifikat Halal Vaksin Merah Putih. Foto: Ilustrasi Sertifikasi Halal.
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
BPJPH Segera Terbitkan Sertifikat Halal Vaksin Merah Putih. Foto: Ilustrasi Sertifikasi Halal.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag menyebut akan segera menerbitkan sertifikat halal Vaksin Merah Putih. Hal ini ditegaskan oleh Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham.

Menurutnya, penerbitan sertifikat halal adalah ujung dari proses Sertifikasi Halal. Berdasarkan UU 33 tahun 2014 dan PP Nomor 39 tahun 2021, sertifikat halal diterbitkan oleh BPJPH setelah melalui sejumlah tahapan, antara lain, audit produk oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan penetapan halal produk oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama (MUI).

Baca Juga

“BPJPH Kemenag segera terbitkan sertifikat halal menyusul terbitnya penetapan halal MUI untuk vaksin Merah Putih yang diproduksi PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia,” ujar Muhammad Aqil Irham dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (14/2).

Vaksin Merah Putih telah ditetapkan kehalalannya melalui sidang fatwa MUI tertanggal 7 Februari 2022. LPPOM MUI selaku LPH telah melakukan audit terhadap Vaksin Merah Putih tersebut.

“Jadi MUI menerbitkan ketetapan halal, BPJPH terbitkan sertifikat halal," lanjutnya.

Aqil lantas merinci proses penerbitan sertifikat halal suatu produk yang kemudian dikenal dengan istilah sertifikasi halal. Menurutnya, dalam menetapkan kehalalan suatu produk yang diajukan pelaku usaha, BPJPH bekerjasama dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan MUI.

Saat ini ada tiga LPH di Indonesia. Mereka adalah LPPOM MUI yang sudah lama berdiri, LPH Sucofindo dan LPH Surveyor Indonesia. Ketiganya telah menjalankan tugas dalam melakukan kegiatan pemeriksaan dan pengujian kehalalan produk di dalam proses sertifikasi halal.

Selain tiga lembaga tersebut, saat ini ada sembilan calon LPH baru yang masih dalam proses akreditasi untuk ditetapkan sebagai Lembaga Pemeriksa Halal.

“LPH ini melakukan audit pemenuhan kehalalan produk. MUI melakukan sidang fatwa halal kalau produk itu sudah diaudit LPH. Hasil sidang fatwa itu diserahkan ke BPJPH untuk diterbitkan sertifikat halal," ujar dia. 

Dalam proses layanan sertifikasi halal, BPJPH, LPH dan MUI merupakan satu kesatuan. Ketiganya membentuk relasi interdependensi dalam layanan sertifikasi halal di Indonesia, dimana masing-masing memiliki kewenangan yang berbeda dan tidak saling mengintervensi. 

Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal, Mastuki menambahkan, PT Biotis Pharmaceutical Indonesia telah mendaftarkan proses sertifikasi halal untuk Vaksin Merah Putih kepada BPJPH pada 25 November 2021.

"Nama produk yang didaftarkan Vaksin Merah Putih - UA SARS-CoV-2 (Vero Cell) Inactivated. Setelah verifikasi petugas BPJPH, produk diteruskan audit ke LPH, yakni LPPOM MUI. Proses audit LPH itu baru selesai pada 6 Februari 2022," ucapnya. 

Setelah diaudit oleh LPPOM, MUI menggelar sidang fatwa pada 7 Februari 2022 dan menerbitkan penetapan kehalalan. Mastuki menyebut, saat ini ketetapan halal beserta lampirannya dari MUI dalam proses unggah ke Sistem Informasi Halal (Sihalal) BPJPH. 

"Kalau hasil audit dari LPH dan ketetapan halalnya sudah selesai diunggah oleh MUI, BPJPH akan segera menerbitkan sertifikat halal vaksin Merah Putih," kata dia.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement