IHRAM.CO.ID,KAIRO -- Kemajuan teknologi dan pengetahuan menyebabkan barang-barang buatan manusia terus ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Meski demikian, sebuah artikel di Nature menyebut struktur beton yang dibuat oleh orang Romawi sebenarnya lebih kuat dari struktur modern saat ini.
Keberadaan air asin diketahui mengikis beton modern dalam hitungan tahun. Namun, beberapa bangunan yang dibangun oleh Romawi 2.000 tahun yang lalu masih utuh, meski rincian bagaimana beton Romawi diproduksi telah hilang dimakan zaman.
Untuk mengungkap misteri konstruksi Romawi yang terwujud di Colosseum, para ilmuwan di University of California Berkeley Laboratory mempelajari komponen mineral beton laut kuno. Menurut Live Science, mereka menemukan campuran kapur dan batuan beku digunakan untuk membuat bangunan tersebut.
Dilansir di Egypt Today, Rabu (16/2), untuk menambah kekuatan bangunan, kapur ditempatkan di air laut. Molekul-molekul air membasahi kapur, yang mengalami reaksi kimia dengan bahan kapur dan membuatnya terikat erat. Ini adalah bentuk kalsium dan aluminium yang kuat.
Bahkan, dengan metode ini bangunan yang tidak terendam air pun kokoh. Teknik terampil Romawi, menggunakan batu vulkanik dan abu untuk membangun Colosseum, membuat keajaiban yang terkenal ini tetap utuh.
Colosseum adalah amfiteater Romawi raksasa yang terletak di pusat kota Roma. Bangunan tersebut dibangun di sebelah timur Forum Romawi.
Pembangunannya dimulai pada era Kekaisaran Romawi pada abad pertama, antara 70 dan 72 M, di bawah pemerintahan Kaisar Flavio Vespasianus. Pengerjaannya selesai terutama pada tahun 80, tetapi beberapa modifikasi ditambahkan pada masa pemerintahan Domitianus.
Amfiteater terbesar di dunia dibangun dari beton dan batu. Amfiteater adalah karya terbesar yang dibangun oleh Kekaisaran Romawi, dan dianggap sebagai salah satu karya arsitektur dan teknik Romawi terbesar.
Sumber:
Cek Typo