Rabu 16 Feb 2022 21:21 WIB

Harga Kedelai Mahal, Perajin Tempe Siasati Kurang Ukuran dan Batasi Produksi

Perajin tempe mengurangi ukuran dan membatasi produksi karena mahalnya kedelai.

Pekerja mengolah kedelai untuk pembuatan tempe di Pabrik Tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (/16/2/2022). Naiknya harga kedelai yang saat ini mencapai Rp 11.500 per kilogram menyulitkan industri pembuatan tempe dan tahu. Untuk menyiasati perubahan harga kedelai ini produsen mengurangi timbangan dari kemasan tempe yang dijual serta menimbang menaikkan harga tempe. Menurut pemilik harga ideal kedelai di kisaran Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram.
Foto:

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Cianjur, Tohari Sastra, mengatakan ada beberapa penyebab harga kedelai mengalami kenaikan karena lahan pertanian kedelai lokal menurun dan belum masuk musim panen, sedangkan produk impor terlambat.

"Harga kedelai impor naik, untuk kedelai lokal baru memasuki musim panen jadi belum banyak tersedia, sebagian panenan kedelai lokal dialokasikan untuk benih atau bibit. Sedangkan luas lahan berkurang karena petani memilih kembali menanam ladang dengan padi," katanya.

Saat musim tanam Oktober dan Desember tahun lalu, petani di Cianjur mayoritas menanam padi sesuai ketersediaan air, sehingga jumlah kedelai pada awal tahun berkurang.

"Kita sedang mencari solusi termasuk berkoordinasi lintas dinas untuk memberikan pengetahuan pada petani untuk menanam kedelai," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement