IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Industri halal yang telah diidentifikasi sebagai sektor strategis dan berdampak tinggi di bawah Rencana Malaysia ke-12 (12MP) akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Malaysia, dalam mengangkat pengembangan bakat halal, mempercepat pengembangan industri termasuk partisipasi Bumiputera, meningkatkan daya saing produk dan memposisikan Malaysia sebagai hub halal global.
Menteri Senior merangkap Menteri Perdagangan dan Industri Internasional (MITI), Datuk Seri Mohamed Azmin Ali mengatakan, dia yakin bahwa strategi yang digariskan di bawah rencana tersebut akan membuka pintu gerbang ke peluang tak terbatas untuk memanfaatkan terutama kemampuan kewirausahaan kaum muda.
"The Halal Industry Master Plan 2030 dan Halal Integrated Platform akan memainkan peran penting dalam menjembatani antara pengusaha dan pemangku kepentingan industri, menyatukan mereka di bawah satu ekosistem halal, dengan fokus pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," katanya di World Halal Excellence Awards 2021 dilansir dari Bernama, Selasa (22/2).
Karena itu, Mohamed Azmin mendesak UMKM memanfaatkan fasilitas keuangan syariah melalui platform digitalisasi yang tersedia, yang menawarkan produk dan layanan inovatif yang sesuai dengan syariah untuk membantu mengatasi kendala arus kas.
Ini termasuk mengeksplorasi teknologi blockchain yang telah membuat dampak besar pada kepedulian terhadap pemeliharaan integritas halal produk makanan, dengan secara efektif memungkinkan keterlacakan dan ketertelusuran dalam rantai pasokan makanan.
"Saya meminta para pelaku industri untuk memberikan penawaran yang lebih kreatif dalam produk dan strategi pengembangan pasar mereka dengan menyusun alat-alat teknologi mutakhir dan memanfaatkan lintasan transformasi digital kami," katanya.
https://www.bernama.com/en/business/news.php?id=2054317