IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Menteri Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial (MHRSD) Ahmad Sulaiman Al-Rajhi mengumumkan 400 ribu pria dan wanita memasuki pasar tenaga kerja dalam satu tahun pada 2021. Ini dicapai untuk pertama kalinya di Arab Saudi.
Al-Rajhi menegaskan dalam Future of Real Estate Forum di Riyadh, bahwa lulusan tahun-tahun sebelumnya telah terserap ke pasar tenaga kerja dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang pertama kali memasuki pasar tenaga kerja lebih banyak.
“Banyaknya orang yang memasuki pasar kerja ini dicapai dengan dukungan dari sektor swasta, yang telah menyediakan pekerjaan untuk pria dan wanita,“ kata Al-Rajhi, dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (14/2).
MHRSD selama 2021 mengeluarkan 32 keputusan lokalisasi di beberapa bidang kualitatif, termasuk farmasi, kedokteran gigi, akuntansi, hukum, dan pemasaran. Menurutnya sektor swasta mampu mempekerjakan 400 ribu orang, atau dua kali lipat dari 32 keputusan lokalisasi yang menciptakan 200 ribu pekerjaan.
Al-Rajhi mengatakan kinerja sektor swasta mencapai angka yang lebih besar dari tujuannya, ini menegaskan kemitraan yang ada dengan sektor swasta ini adalah nyata. Dia mengindikasikan selama 2022, MHRSD akan mengeluarkan 30 keputusan lokalisasi baru.
“Pekerjaan di sektor real estate ditandai dengan memiliki lingkungan kerja yang baik selain penghasilan yang baik,” kata dia.
Sektor real estate, menurutnya, menjadi penyumbang pergerakan banyak kegiatan dan sektor lainnya seperti perdagangan bahan bangunan, rantai pasokan, dan sektor kontraktor. Enam kegiatan dikeluarkan Juli lalu untuk lokalisasi di sektor real estate, selain peluncuran pembiayaan 40 persen gaji pria dan wanita untuk jangka waktu dua tahun dengan maksimum 2000 riyal melalui Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia (HADAF).
"Penciptaan lapangan kerja telah menjadi kenyataan, dan kami sekarang telah mencapai jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari orang Saudi yang dipekerjakan di sektor swasta," kata Al-Rajhi.
Jumlah penduduk yang bekerja di sektor swasta sejauh ini mencapai 1,95 juta laki-laki dan perempuan. Jumlah ini merupakan angka historis yang menegaskan Kerajaan memiliki kader yang ingin bekerja.