IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal Dubai berencana memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk memudahkan pemantauan proses pencetakan Alquran. Nantinya, AI ini akan mendigitalkan dan mengotomatisasi proses pemantauan dan perbandingan yang diperlukan untuk mencetak Alquran.
Dilansir Iqna.ir, Sabtu (26/2/2022), menurut laporan itu teknologi AI mampu mendeteksi perbedaan sekecil apa pun antara salinan dan cetakan asli, itu untuk memastikan tidak ada kesalahan atau perubahan yang tidak terdeteksi.
Direktur departemen penelitian yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan proyek tersebut, Ali Al Marzouqi mengatakan AI dapat meninjau dan memeriksa salinan yang baru dicetak untuk memastikan mereka seakurat teks aslinya.
Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi modern dalam pelayanan Alquran dan untuk meningkatkan proses pemeriksaan dan verifikasi teks cetak yang sebelumnya dilakukan secara manual, menghabiskan banyak sumber daya dan jam kerja.
Kemampuan proofreading AI Quran akan mengungkapkan cacat tata letak, perataan halaman, cacat pencetakan dan tinta, kesalahan kata seperti huruf yang hilang, serta mengungkapkan spasi tambahan yang tidak biasa atau tidak perlu.