IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi menyambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyebut milisi Houthi sebagai kelompok teroris, Senin (28/2) kemarin.
Tak hanya itu, Dewan Keamanan juga memperluas cakupan embargo senjata yang ada untuk menjangkau seluruh keanggotaan kelompok yang didukung Iran, yang sebelumnya terbatas pada individu tertentu dan perusahaan.
Media resmi Kerajaan, Saudi Press Agency, melaporkan Kementerian Luar Negeri Saudi berharap keputusan ini akan berkontribusi untuk mengakhiri kegiatan milisi teroris Houthi dan para pendukungnya.
Dilansir di Arab News, Selasa (1/3), resolusi itu dinilai akan menetralisir bahaya milisi dan berhenti memasoknya dengan rudal, pesawat tak berawak, senjata dan dana Iran untuk membiayai perangnya, yang menargetkan warga sipil dan fasilitas ekonomi di Arab Saudi dan UEA, serta mengancam navigasi internasional.
Kementerian menegaskan kembali dukungannya atas upaya mencapai solusi politik yang komprehensif untuk krisis Yaman, termasuk upaya Utusan Khusus PBB untuk Yaman, berdasarkan inisiatif Teluk, hasil dari dialog nasional yang komprehensif dan resolusi Dewan Keamanan yang relevan dan Resolusi 2216.
Perwakilan tetap UEA untuk PBB, Lana Nusseibeh, menyambut baik adopsi resolusi dan penambahan cakupan seluruh organisasi Houthi ke daftar sanksi Yaman, sebagai tanggapan atas pelanggaran mencolok dan serangan keji mereka.
"Ini akan mengurangi kemampuan militer kelompok itu, dan membantu mencegah tindakan permusuhannya terhadap kapal-kapal sipil yang mengancam rute pelayaran dan perdagangan internasional," kata dia.
Nusseibeh lantas meminta Houthi untuk menghentikan aksi teroris mereka, serangan lintas batas dan kembali ke meja perundingan dan berpartisipasi dalam proses politik yang serius.
Resolusi Dewan Keamanan 2624, yang diajukan oleh UEA, mengutuk pasokan senjata dan komponen senjata yang terus berlanjut ke Houthi dari luar Yaman, yang melanggar embargo senjata yang ditetapkan oleh Resolusi 2216 pada tahun 2015.
Resolusi ini mendesak semua negara anggota PBB untuk meningkatkan upaya memerangi penyelundupan senjata dan komponen melalui jalur darat dan laut, serta memastikan penerapan embargo senjata yang ditargetkan.
Sebelas dari 15 anggota Dewan Keamanan memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Namun, Irlandia, Meksiko, Brasil dan Norwegia abstain karena masalah kemanusiaan.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2033671/saudi-arabia