Kamis 03 Mar 2022 16:00 WIB

9,3 Persen Jamaah Haji Ingin Meninggal di Tanah Suci

Kapuskes Respon 9,3 Persen Jamaah Ingin Meninggal di Saudi Arab.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
9,3 Persen Jamaah Haji Ingin Meninggal di Tanah Suci. Foto: Salah seorang petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)  Madinah sedang menangani pasien atas nama Mursiti (71), jamaah asal Mandailing Natal (Madina) Embarkasi 001 Batam, Ahad (7/7) waktu Arab Saudi. Pasien ini mengalami demensia dan dehidrasi.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
9,3 Persen Jamaah Haji Ingin Meninggal di Tanah Suci. Foto: Salah seorang petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah sedang menangani pasien atas nama Mursiti (71), jamaah asal Mandailing Natal (Madina) Embarkasi 001 Batam, Ahad (7/7) waktu Arab Saudi. Pasien ini mengalami demensia dan dehidrasi.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan jamaah haji perlu diberikan edukasi agar menjaga kesehatannya  selama ibadah haji. Berdasarkan hasil riset Kementerian Kesehatan, sebanyak 9,3 persen jamaah haji ingin meninggal di Arab Saudi.

"Jamaah harus diedukasi agar menjaga kesehatannya sehingga bisa menyelesaikan ibadah haji dan kembali ke tanah air membawa perubahan positif," kata Budi Sylvana saat dihubungi Republika, Rabu (2/3).

Baca Juga

Budi mengatakan, jika jamaah tidak menjaga kesehatannya, maka dikhawatirkan tidak dapat menyelesaikan rangkaian ibadahnya dengan sempurna. Untuk itu penting sekali jamaah diberikan edukasi agar slalu menjaga kesehatannya, dan tidak melakukan aktifitas yang terlalu berlebihan.

"Jangan sampai terlalu memaksakan diri melakukan aktifitas yang berlebihan, yang bisa membahayakan kesehatannya, sehingga nanti tubuh tidak mampu melakukan rukun dan wajib hajinya tidak terlaksana," ujarnya.

Untuk itu kata dia pentingnya calon jamaah haji meluruskan niat bagaimana melaksanakan haji dengan sempurna, setelah melaksanakan ibadah haji, jamaah bisa menjadi agen perubahan kerah yang lebih baik kepada masyarakat di lingkungannya. Sehingga pengalaman spiritual dan kesehatan alumni haji bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat luas. 

"Karena kata nabi sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya," katanya.

Budi memastikan, nantinya para petugas kesehatan akan berusaha mengeduksi jamaah, karna kuncinya adalah di edukasi. Jamaah diedukasi agar memyesuaiakan akivitas ibadah sesuai kemampuannya, terutama ibadah sunnah yg dilakukan sebelum periode arafah, muzdalifah dan mina (Armuzna).

Menurutnya, banyak jamaaah Indonesia yang sudah kelalahan sebelum periode Armuzna ini dimulai, sehingga tubuh sudah tidak optimum ketika melakukan ibadah di Armuzna. Di sinilah pentingnya jamaah diberikan edukasi untuk meminimalisir aktivitas yang tidak perlu selama perjalanan ibadah haji.

"Sekali lagi, kuncinya diedukasi. Educate, educate and educate," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement