6. Sebagian Orang Arab Melarang Menggunakan Nama Syaban
Ada pula yang menjelaskan, bahwa nama Syaban merujuk pada dahan pohon yang bercabang dua. Kemudian konsep makna itu dilekatkan dengan nama bulan. Namun sebagian orang Arab melarang mengganti bulan Rajab dengan bulan Syaban sehingga mereka menyebut bulan itu tidak dengan Syaban, tetapi "Rajabaan".
7. Berpencar dan Kembali Berkumpul di Bulan Syaban
Sejarawan Badaruddin al-Ayni dalam kitab 'Umdah al-Qari' fii Syarh Shahih al-Bukhari' menjelaskan, "Syaban adalah nama yang dimunculkan oleh orang-orang yang berpencar atau berpisah yang kemudian mereka berkumpul. Mereka menyebut nama itu karena banyak kebaikan di dalamnya. Mereka berpisah pada bulan tersebut lalu kembali berkumpul.
8. Berpencar untuk Berharap Hadiah
Masih menurut Badaruddin al-Ayni, sebagian lagi mengatakan, Syaban adalah bulan di mana suku-suku Arab terpisah-pisah. Mereka berpisah atas keinginan raja-raja dan berharap diberikan hadiah.
9. Ada di Antara Ramadhan dan Rajab
Masih berdasarkan kitab 'Umdah al-Qari' fii Syarh Shahih al-Bukhari', bahwa sebagian yang lain menyatakan, dinamai Syaban karena ada di antara bulan Ramadhan dan bulan Rajab.