Kamis 10 Mar 2022 11:15 WIB

Agar Hidup Selamat Menurut Syekh Imam Nawawi Al Bantani

Para ulama memetakan yang membuat seorang hamba selamat dunia dan akhirat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Keluarga Bahagia .  para ulama memetakan beberapa hal yang bisa membuat seorang hamba selamat dunia dan akhirat.
Foto:

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pakar tafsir yang juga anggota dewan pakar Pusat Studi Alquran Jakarta, KH. Muhammad Arifin menjelaskan para ulama memetakan beberapa hal yang bisa membuat seorang hamba selamat dunia dan akhirat. Ini sebagaimana tertulis dalam kitab Nashoihul Ibad karya Syekh Imam Nawawi al Bantani. Dalam kitab tersebut dijelaskan :

مَنْ لَمْ يَخْشَ اللهَ لَمْ يَنْجُ مِنْ زَلَةِ اللِّسَانِ

Baca Juga

"Barangsiapa yang tidak takut kepada Allah, maka ia tidak akan selamat dari tergelincirnya lisan (kesalahan berbicara),"

Kiai Arifin mengatakan setiap orang memiliki kemungkinan untuk berbuat salah. Termasuk kemungkinan salah dalam berbicara. Akan tetapi yang dimaksud zalatil lisaan sebagaimana keterangan di atas adalah kesalahan berbicara yang fatal, menyakiti, atau pun tidak pantas. Semisal berkata kasar terhadap orang tua, memaki-maki, melakukan perundungan pada orang lain, membunuh karakter orang lain dengan informasi negatif dan sebagainya. Maka perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan seseorang karena tidak memiliki ketakutan kepada Allah SWT. Sebab menurutnya orang yang sudah memiliki rasa takut pada Allah maka dalam setiap langkahnya akan dipertimbangkan baik dan buruk.

Kiai Arifin mencontohkan banyak anak yang merasa merasa sukses dalam pendidikan atau karirnya lalu berkata kasar kepada orang tuanya. Maka sejatinya anak tersebut tidak memiliki rasa takut kepada Allah. Dan karena itu pula anak tersebut tidak akan selamat di dunia dan di akhirat.   

"Takut kepada Allah itu modal utama. Jadi kalau kita sudah punya rasa takut pada Allah kita akan berpikir berkali kali ketika mau bicara. Tentu saja pada zaman kita ini, zalatil lsian tidak hanya bisacara tetapi juga dalam tulisan. Seperti pesan singkat di grup misalnya (media sosial)," kata kiai Arifin dalam kajian kitab Nashoihul Ibad di Masjid Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran Jakarta pada Rabu (9/3/2022). 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement