IHRAM.CO.ID,KAIRO — Sebanyak 2.179 mahasiswa Mesir yang menempuh pendidikan tinggi di Ukraina mengajukan transfer ke Universitas Swasta dan Nasional Mesir. Mereka harus menyertakan berkas pendaftaran dari universitas awal untuk bisa transfer ke universitas Mesir.
“Sebanyak 2.179 mahasiswa Mesir yang terdaftar di universitas Ukraina telah mengisi formulir pemerintah untuk transfer ke universitas swasta dan nasional Mesir,” kata Menteri Emigrasi Nabila Makram dilansir dari Ahram Online, Ahad (13/3).
Menurut Makram, 2.179 mahasiswa Mesir yang mengisi formulir terpadu untuk transfer ke universitas Mesir, hanya 941 yang memiliki bukti pendaftaran di universitas mereka di Ukraina. Menurutnya, menyerahkan bukti pendaftaran, bagaimanapun, sangat penting untuk bergabung dengan universitas Mesir.
“Siswa yang ingin pindah ke universitas Mesir memiliki waktu tiga bulan untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan dari universitas mereka di Ukraina,” kata Makram
Di mulai sajak 14 Maret, siswa akan memiliki waktu dua minggu untuk menyerahkan dokumen-dokumen tersebut. Siswa harus menyerahkan sendiri dokumen mereka ke kantor Kementerian Emigrasi di jalan Ahmed Oraby 96 di distrik Agouza Giza.
“Waktu pendaftaran dibuka dari jam 10 pagi sampai jam 3 sore hari Minggu sampai Kamis,” kata Makram.
“Pelajar harus membawa paspor mereka dengan izin tinggal yang dicap sebelum 24 Februari, hari pertama konflik di Ukraina, dan sertifikat kursus yang mereka ambil di Ukraina,“ tambah Makram.
Mahasiswa yang belajar kedokteran, kedokteran gigi, farmasi dan teknik harus menjalani tes masuk perguruan tunggi. Namun, mahasiswa dari disiplin ilmu lain dapat mengunjungi universitas nasional atau swasta secara langsung setelah mempelajari disiplin ilmu dengan kursi kosong melalui situs web masing-masing universitas.
Langkah khusus ini disetujui dalam rapat kabinet pekan lalu yang dihadiri oleh Perdana Menteri Mostafa Madbouly dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Khaled Abdel-Ghaffar.
“Siswa yang ingin pindah ke universitas Mesir harus menyerahkan bukti mengambil Thanaweya Amma atau sertifikat sekolah tinggi lainnya yang setara,” kata kabinet dalam sebuah pernyataan.
Siswa yang gagal menyerahkan tes penempatan akademik dari Universitas Kairo atau Universitas Ain Shams dalam waktu tiga bulan akan dibatalkan permintaan transfernya. Sedangkan siswa yang berhasil pindah ke universitas Mesir tidak akan diizinkan untuk pindah ke universitas lain di negara itu.
Transfer universitas ini terjadi karena konflik ke dua negara semakin memanas, antara ukraina dan Rusia yang sudah berlangsung selama 17 hari. Konflik telah memaksa 2,5 juta orang meninggalkan negara itu.
Mesir telah memulangkan ratusan warga Mesir, sebagian besar pelajar, dari Ukraina yang dilanda perang melalui pesawat Air Cairoz
“Sebelum invasi Rusia, sekitar 6.000 orang Mesir tinggal di Ukraina, termasuk sekitar 3.000 pelajar,” menurut para pejabat.
80 persen siswa Mesir di Ukraina telah berangkat ke negara-negara Eropa lainnya, terutama Polandia, yang telah menerima 826 siswa hingga Kamis lalu. Namun masih ada sebagian kecil warga negara yang menolak untuk meninggalkan Ukraina, termasuk siswa yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di Ukraina atau mereka yang khawatir karir akademis mereka akan terpengaruh jika mereka meninggalkan negaranya.
“Misalnya, beberapa warga negara di kota Kherson, Ukraina selatan, lebih suka tinggal di kota itu,” kata Makram.
Sumber: