IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Falakiyah PBNU akan menurunkan para perukyat ke lebih dari 50 lokasi rukyatul hilal. Mereka akan mencari tahu awal bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.
"Seperti biasanya, para perukyat akan ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Lampung, Aceh, Palembang, Kalimantan, Sulawesi, Papua," kata Kiai Sirri kepada Republika, Selasa (15/3/2022).
Ia menerangkan, lokasi rukyatul hilal di masing-masing provinsi tersebut bisa lebih dari satu lokasi. Artinya jumlahnya titik rukyatul hilal di satu provinsi sesuai dengan potensi ketersediaan lokasi rukyatul hilal yang dimiliki.
Ia menyampaikan, dalam proses rukyatul hilal, protokol kesehatan masih tetap diterapkan. Namun soal pengetatan protokol kesehatannya menyesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi, seiring dengan melandainya grafik kasus Covid-19.
"Prediksi awal Ramadhan tahun ini, dengan memperhatikan posisi bulan atau hilal saat Maghrib pasca ijtimak akhir Sya'ban (tanggal 1 April 2022) seperti contoh di Pulau Jawa ada yang kurang 2 derajat dan ada yang sudah 2 derajat," ujarnya.
Kiai Sirri mengatakan, di samping kondisi cuaca yang banyak mendung, kemungkinan besar rukyat tanggal 1 April 2022 akan terkendala. Jika hal ini yang terjadi atau tidak ada yang berhasil melihat hilal.
"Maka menurut pedoman yang ada pada Lembaga Falakiyah PBNU, bulan Sya'ban diikmalkan (digenapkan) menjadi 30 hari dan awal bulan Ramadhan bisa jadi bertepatan dengan tanggal 3 April 2022," jelasnya.