IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Direktur Administrasi Alquran di Masjidil Haram, Hamzah Bin Ibrahim Al-Salimi mengatakan, otoritas dua masjid suci sudah menyediakan rak dan laci khusus dengan salinan Alquran Braille untuk penyandang tunanetra.
"Di rak tersebut terdapat cetakan Alquran terjemahan dalam beberapa bahasa. Di antaranya adalah bahasa Inggris, Urdu, dan Indonesia," kata Al-Salimi, seperti dilansir Saudi Gazette, Rabu (16/3).
Selain itu juga ada salinan Al-Tafsir Al-Muyassar, Al-Mushaf Al-Jawamii, dan Alquran ukuran besar. Semua cetakan Alquran dan kitab tafsir ini disebar di berbagai lokasi Masjidil Haram.
Al-Salimi menekankan, proses penyediaan Alquran, tafsirnya, cetakan Braille, dan Al-Tafsir Al-Muyassar sedang berlangsung untuk memberi manfaat bagi pengunjung Masjidil Haram dan agar mereka dapat menggunakan waktunya dengan bijak," jelasnya.
Kompleks Raja Fahd yang memiliki luas 250 ribu meter persegi untuk Percetakan Alquraan di Madinah, mencetak sekitar 18 juta eksemplar per tahun. Produksi Alquran di lembaga ini menggunakan sensor yang dapat mendeteksi cacat pencetakan dan salinannya juga dapat bertahan selama sekitar 100 tahun.
Kompleks Raja Fahd untuk Percetakan Alquran didirikan pada 1985, dengan tujuan untuk memproduksi dan mendistribusikan publikasi cetak dan audio Islami. Selain mencetak Alquran, tempat itu juga merekam bacaan dalam berbagai gaya populer di seluruh dunia Islam, menawarkan terjemahan dan interpretasi, menyajikan ilmu-ilmu Alquran, menerbitkan Sunnah Nabi dan biografi, bersama dengan penelitian Islam, dan menyampaikan karyanya melalui jaringan global.