Kamis 17 Mar 2022 20:22 WIB

Travel Umroh Harus Memastikan Ketersediaan Kamar Hotel Madinah

Travel Umroh Harus Memastikan Ketersediaan Kamar Hotel Madinah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Travel Umroh Harus Memastikan Ketersediaan Kamar Hotel Madinah. Foto: Sejumlah bus terparkir di sekitar hotel tempat jamaah haji Indonesia menginap di Madinah, Ahad (14/7). Mulai hari ini jamaah haji Indonesia bergerak ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Travel Umroh Harus Memastikan Ketersediaan Kamar Hotel Madinah. Foto: Sejumlah bus terparkir di sekitar hotel tempat jamaah haji Indonesia menginap di Madinah, Ahad (14/7). Mulai hari ini jamaah haji Indonesia bergerak ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU) diminta untuk memperhatikan hotel yang disewa legal beroprasi. Jangan sampai pengalaman buruk jamaah Malaysia terjadi kepada jamaah Indonesia.

 "Kebetulan hotel yang saya pakai juga di hotel bintang tiga itu pun ada rombongan dari Malaysia datang ke hotel itu itu pun belum ada kamarnya," kata Direktur Haji Umroh Ampuh, Hj Sri Agung Abdul Azis saat menyampaikan kondisi terkini di Madinah kemarin. 

Baca Juga

Hj Sri mengingatkan temannya pemilik travel sebelup berangkat memastikan hotel yang dipesannya tersedia kamarnya. Sudah sepatutnya pemilik travel menyediakan tim survei untuk  memastikan hotelnya sudah siap digunakan jamaah.

 "Ini bisa jadi perhatian buat temen-temen kalau memang sudah booking harus ada tim yang ada di hotel tersebut mengambil untuk prepare kunci-kunci kamar," katanya.

 Menurutnya, tim survei diperlukan untuk menjaga kemungkinan terburuk yang akan dialami para jamaah dikarenakan hotelnya belum siap. Untuk itu perlu kerjasama tim untuk memastikan hotel yang akan dipakai itu legal. 

 "Jangan sampai kita sudah booking dan sudah kita deposit misalnya terus ternyata kamarnya tidak tersedia," katanya.

 Hal ini kata dia sudah dialami oleh pemilik travel asal Indonesia, di mana jamaahnya sudah tiba di Madinah, namun, saat masuk hotel yang sudah dibooking tidak bisa menggunakan kamar, padahal sudah dipesan.

 "Itu juga ada beberapa teman yang mengalami kendala tersebut," katanya.

 Hj Sri mengatakan, memang beberapa hotel kelas bintang tiga yang baru dibuka terlihat belum siap secara operasional. Misalnya masih banyak kamar yang tidak tersedia peralatan mandi, dan bahkan hotelnya masih kotor belum dibersihkan.

 "Masih banyak debu di lantai, meja-mejanya jadi memang yang bintang tiga ini yang baru-baru buka itu belum siap untuk operasional," katanya.

 Untuk itu perlu pemilik atau pengelola travel memperhatikan hotel yang dipesannya tersedia. Perhatian itu perlu dilakukan demi menjaga kualitas pelayanan kepada jamaah.

 "Jadi saya minta kepada teman-teman udah bisa lebih memperhatikan itu," katanya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement