IHRAM.CO.ID,JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah melakukan serologi survei nasional. Tujuan serologi survei adalah untuk mengetahui persentase kekebalan penduduk di Indonesia terhadap virus SARS Cov2 atau Covid-19.
Pelaksanaan survei ini, disponsori oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan bersama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI). Budi mengatakan, serologi survei yang dilakukan di Indonesia merupakan terbesar di dunia untuk pandemi Covid-19. Nantinya, hasil survei ini akan menunjukkan persentase penduduk Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.
“Survei ini memberikan hasil menunjukkan berapa persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS Cov2,” ujar Budi dalam Konferensi Pers secara daring, Jumat (18/3).
Budi menjelaskan, antibodi Covid-19 terbentuk berdasarkan dua hal, yaitu imunisasi yang membentuk antibodi dan terinfeksi virus yang juga akan membentuk antibodi. Hasil survei mengatakan bila ada orang yang sudah pernah vaksin dan pernah terinfeksi Covid-19, disebutnya memiliki antibodi yang tinggi.
“Hasil research menyatakan kalau antibodinya terbentuk karena kombinasi kedua hal tersebut. Jadi kalau ada teman-teman yang sudah pernah kena terinfeksi Covid-19 kemudian divaksin atau sebaliknya, itu antibodinya paling tahan lama dan paling tinggi,” terang Budi.
Budi menambahkan, hasil serologi survei juga akan digunakan pemerintah sebagai dasar kebijakan berbasis bukti atau evidence based policy. Artinya, survei serologi akan dilakukan setiap tahunnya minimal 6 bulan sekali.
“Ke depannya kita seperti apa, baik policy mengenai vaksinasi, policy mengenai PPKM dan policy yang lainnya terkait dengan pandemi, akan kita buat berbasis data ini,” jelas mantan Wakil Menteri BUMN itu.
“Jadi nanti pertengahan tahun ini, (survei) akan kita adakan lagi, untuk bisa melihat perkembangan dari kondisi kekebalan terhadap virus SARS Cov2 di masyarakat Indonesia,” tambahnya.