Selasa 22 Mar 2022 18:58 WIB

Islam Tumbuh Jadi Perekat Bangsa

Islam Tumbuh Jadi Perekat Bangsa

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Islam Tumbuh Jadi Perekat Bangsa. Foto:  Masjid (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Islam Tumbuh Jadi Perekat Bangsa. Foto: Masjid (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, para ulama dan ormas Islam adalah mitra keberhasilan pembangunan Indonesia. Menurut dia, komitmen keduanya tidak pernah diragukan untuk berperan serta dalam setiap proses pembangunan negeri ini.

“Jika hari ini kita menyaksikan sajian harmoni terindah dari Sabang sampai Merauke, maka di dalamnya terdapat peran ulama dan ormas Islam yang tak pernah ragu mendukung NKRI,” ujar Zainut dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/3).

Baca Juga

Hal ini disampaikan Zainut saat sambutan dalam acara Musyawarah Nasional Ulama (Munas) Syarikat Islam di Jakarta, Senin (21/3). Dalam kesempatan itu, Zainut juga berkesempatan membuka munas yang bertemakan "Peran Ulama dalam Mengembangkan Peradaban Kaffah" itu secara simbolis dengan memukul gong sebanyak tiga kali.

“Di negeri yang penuh dengan keragaman suku dan budaya, Islam tumbuh menjadi perekat dan pemersatu bangsa Indonesia,” ucap dia.

Zainut menjelaskan, ajaran Islam diadopsi ke dalam sistem tata negara dan juga hukum positif. "Indonesia memang bukan negara agama. Namun agama dan negara adalah satu entitas yang tak bisa dipisahkan. Keduanya berjalan beriringan dalam satu visi pembangunan dalam bingkai NKRI," kata Zainut.

Dia pun mengajak segenap keluarga besar ulama Syarikat Islam untuk senantiasa menjalin persaudaraan, persahabatan, kerjasama, serta menjaga kerukunan antar umat beragama dalam ikatan ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiah, dan ukhuwah bashariyah dalam bingkai NKRI.

“Kita semua meyakini bahwa syarikat islam akan terus istiqomah menjalankan misi dakwah sejalan dengan cita-cita kebangsaan dan keumatan,” jelas Zainut.

Sementara itu, Sekjen Syarikat Islam Ferry Juliantono menjelaskan, Munas Alim Ulama ini dihadiri langsung oleh 99 perwakilan ulama Syarikat Islam, serta lebih dari 200 jajaran alim ulama Syarikat Islam yang hadir secara daring.

Dalam Munas tersebut, Syarikat Islam berkomitmen untuk membentuk desk Anti-Islamophobi dalam waktu dekat ini. Menurut dia, dunia Islam harus merespons secara konstruktif perkembangan yang terjadi di dunia saat ini.

“Selain mengembangkan wacana anti-Islamophobia, tujuan yang lebih besar adalah disahkannya Undang-Undang Anti-Islamophobia di Indonesia. Ini langkah awal yang akan kami sosialisasikan sehingga umat Islam yang menjadi wakil rakyat di DPR juga sadar peran mereka,” ujar Ferry.

Ferry menambahkan, desk ini juga akan berupaya membangun kesadaran dan kebanggaan menjadi seorang Muslim. “Dunia sudah mulai tidak terpengaruh lagi terhadap propaganda Barat yang menyebut Islam sebagai kelompok radikalis, intoleran, dan teroris. Di Tanah Air, Islam justru masih sering dianggap sebagai kelompok intoleran, radikal, dan identik dengan kegiatan terorisme,” kata dia.

“Penting bagi kita gelorakan semangat anti-Islamophobia,” jelas Ferry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement