IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Sebuah konglomerat barang mewah Prancis menyelenggarakan beberapa karya eksklusif dan unik di situs bersejarah At-Turaif, Arab Saudi.
“Warisan dari kehidupan kami saat ini saat kami dengan bangga mempersembahkan 'Al-Thara wa Althuraya,' sebuah acara terobosan bagi Cartier sebagai merek global pertama yang dipamerkan di situs bersejarah ini dan tempat kelahiran Kerajaan,” kata direktur pelaksana Cartier Arab Saudi, Kalid Lanssari, dilansir dari laman Arab News pada Kamis (24/3).
Untuk peresmian acara berlangsung pada 17 Maret di depan Istana Salwa. Itu pernah menjadi pusat pemerintahan bersejarah negara Saudi pertama. Pada malam pembukaan pameran, British Royal Philharmonic Orchestra yang dipimpin oleh Thomas Roussel, tampil dengan diiringi oleh penyanyi opera Saudi pertama, Sawsan Al-Bahaiti. Pameran akan berlangsung hingga 26 Maret di istana Pangeran Omar dan Pangeran Saad di At-Turaif.
Adapun At-Turaif merupakan simbol kekayaan sejarah Arab Saudi dan memberikan gambaran tentang arsitektur Najdi klasik tahun 1700-an.
Sebanyak Empat puluh perhiasan indah dipajang di Istana Pangeran Omar bin Saud di bawah lima bagian berbeda menandai gaya desain khusus. Hal ini termasuk fauna dan flora, geometri dan kontras, arsitektur dan epur, eksplorasi budaya, dan ludique.
Di sisi Istana Pangeran Saad, Cartier memajang barang-barang museum warisan mereka, sebuah tim khusus didedikasikan untuk memperoleh kreasi Cartier yang unik ini dari seluruh dunia begitu mereka dilelang.
Pameran ini bertujuan untuk memberi penghormatan pada hubungan antara desain Cartier dan Diriyah sebagai pusat budaya, seni, dan sejarah. “Di Cartier, kami menemukan inspirasi dalam keragaman dunia. Sebagai maison, kami telah berlabuh di semenanjung sejak 1912,” kata Lanssari.
Penyelenggaraan ini menjadi acara perhiasan tinggi pertama yang diselenggarakan di Situs Warisan Dunia UNESCO di Riyadh. Diriyah Gate Development Authority (DGDA) telah bermitra dengan Cartier untuk menghidupkan pameran ini.
“Diriyah dikenal sebagai 'Permata Kerajaan'. Kami telah membuktikannya akhir-akhir ini, saat kami mulai menyelenggarakan berbagai program seni dan budaya untuk audiens yang berkembang dari seluruh Arab Saudi,” kata CEO DGDA, Jerry Inzerillo.
“Sebagai tujuan global bagi para penggemar sejarah dan budaya, pameran ‘Al-Thara wa Althuraya’ adalah pelengkap yang ideal untuk apa yang kami lakukan dan yang paling penting adalah menghormati sejarah Saudi yang kaya dan beragam,” lanjutnya.
Adapun At-Turaif merupakan simbol kekayaan sejarah Arab Saudi dan memberikan gambaran tentang arsitektur Najdi klasik tahun 1700-an.
“Pendiri kami Jacques Cartier pertama kali mengunjungi wilayah tersebut untuk mencari mutiara yang luar biasa dan kembali dengan membawa lebih banyak lagi. Persahabatan, momen tak terlupakan yang dibagikan dengan penduduk setempat, dan sumber inspirasi yang luar biasa, yang terus memengaruhi kreativitas unik yang terbukti dalam desain kami,” kata Lanssari.