IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan terus mendorong calon jamaah haji agar mengikuti vaksinasi tahap I dan II serta vaksin lanjutan (booster). Terlebih setelah Arab Saudi melonggarkan pembatasan Covid-19 yang memungkinkan pelaksanaan ibadah haji untuk jamaah internasional tahun ini dapat dibuka kembali.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan kebijakan penanggulangan pandemi di suatu negara sangat terkait dengan tingkat penularan dan cakupan vaksinasi. Ia memaparkan bahwa tingkat penularan di Arab Saudi sebesar 8 persen atau 8 kasus per 100 ribu penduduk. Cakupan penuh vaksinasi di Arab Saudi pun hampir mencapai 70 persen. Menurutnya meski telah keluar kebijakan pelonggaran protokol kesehatan namun Arab Saudi terus melakukan pemantauan yang ketat.
Sebab itu menurutnya calon jamaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Arab Saudi harus sudah divaksin Covid-19 dua dosis dan mengikuti kebijakan penanggulangan Covid-19 di Indonesia baik sebelum maupun setelah melaksanakan ibadah haji.
Budi mengatakan terkait kebijakan pelonggaran prokes Arab Saudi, Pukes haji Kemenkes telah bersiap bila Indonesia mendapat lampu hijau untuk memberangkatkan jamaah ke tanah suci tahun ini.
"Sambil menunggu keputusan lebih lanjut dari Kemenag, Pusat Kesehatan haji Kemenkes menyiapkan skenario pemberangkatan 100 persen. Tenaga kesehatan sudah disiapkan, berikut juga sarana prasarana beserta logistik yang dibutuhkan," kata Budi kepada Republika beberapa waktu lalu.
Selain itu Budi mengatakan Kantor Kesehatan Haji Indonesia yang berada di Jeddah, Makkah dan Madinah sudah siap dioperasikan untuk tahun 2022. Sementara itu, terkait vaksinasi bagi calon jamaah haji Budi mengatakan sejah ini jumlah jamaah haji yang sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak 120.769 (69,76%).
"Jamaah haji sangat dianjurkan untuk melakukan booster untuk meningkatkan imunitas terutama saat berinteraksi dengan jamaah haji dari negara lain. Dengan dibooster, ibadah haji bisa berjalan aman, keselamatan bersama juga Insya Allah terjaga," katanya.
Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Ismed Hasan Putro mengapresiasi kebijakan Arab Saudi yang melonggarkan pembatasan Covid-19 seiring kondisi Arab Saudi yang tengah kembali normal. Ismed berharap kebijakan Arab Saudi tersebut terus berlanjut hingga pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 dapat normal kembali. Kendati demikian Ismed mengatakan Pemerintah Indonesia harus segera menyiapkan berbagai perangkat untuk menghadapi kemungkinan pelaksanaan ibadah haji dibuka lagi. Mulai dari kesiapan hotel, katering, bus, pesawat dan lain-lain. Terlebih waktu pelaksanaan haji yang tinggal beberapa bulan.
Selain itu menurut Ismed Pemerintah Indonesia juga harus segera mengatur mekanisme jamaah yang akan berangkat tahun ini. Serta kejelasan tentang pembiayaan ibadah haji apakah terjadi penambahan biaya atau tidak.
"Secara umum harapan kita bagaimana pemerintah merespon sinyal positif dari Kerajaan Arab Saudi itu untuk benar-benar mempersiapkan. Begitu juga tentang alokasi jumlah jamaah, apakah masih sama atau ada penambahan atau ada pengarungan," katanya.
Ismed meminta agar pemerintah memberikan pembekalan yang komprehensif kepada calon jamaah haji bila jadi diberangkatkan tahun ini. Sebab menurutnya tantangan pemberangkatan haji tahun ini berbeda dari sebelum-sebelumnya. Menurutnya meski Arab Saudi telah melakukan pelonggaran pembatasan Covid-19, namun kasus Covid-19 belum benar-benar hilang. Selain itu Ismed juga mendorong agar pemerintah dapat menyelesaikan segera vaksinasi tahap I, II dan booster bagi jamaah.
"Sebenarnya problem yang dialami oleh jamaah haji Indonesia itu adalah problem soal kesehatan mereka yang tidak ada cek up rutin. Bahkan ada yang sudah mendaftar lima tahun, sepuluh tahun di cek up baru empat bulan sebelum keberangkatan. Dalam konteks haji tahun ini, menjadi tantangan bagaimana sebelum berangkat jamaah haji sudah mendapatkan vaksin," katanya.