IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian Arab Saudi menjadi tuan rumah Festival Mawar, Kopi, dan Madu Taif di kantor pusat kementerian di Riyadh. Kegiatan ini membawa petani dan produsen di Kerajaan di bawah satu titik.
"Kementerian Lingkungan Hidup sangat mendukung festival ini dengan menawarkan para petani undangan untuk berpartisipasi. Saya sangat berterima kasih atas pemberdayaan mereka dalam proyek saya,” kata pemilik Khayrh, Sarah Al-Malki, dikutip di Arab News, Rabu (30/3).
Menteri Lingkungan, Air dan Pertanian, Abdulrahman Al-Fadhli, meresmikan festival pada 29 Maret, dan akan berakhir pada 31 Maret.
Festival ini menyambut petani mawar, kopi, dan madu dari seluruh Kerajaan. Ini menjadi salah satu festival terbesar yang diselenggarakan kementerian, dengan lebih dari 90 petani dan produsen berpartisipasi.
Al-Malki merupakan sosok kehadiran baru di industri biji kopi dan pemilik pertanian di Jazan. Dia mengatakan memiliki bisnis selalu menjadi impiannya, yang diwujudkan setelah memulai pertanian kecilnya tiga tahun lalu.
Ia mengatakan, perusahaannya menawarkan beberapa kopi sangrai, termasuk sangrai Saudi, sangrai kopi hijau, sangrai espresso, dan banyak lagi. “Kacangnya berasal dari pegunungan di Jazan dan 100 persen Saudi,” ujarnya.
Peserta lainnya dari festival ini adalah Kosmetik SR, selaku merek unik lainnya yang baru-baru ini diluncurkan di Riyadh oleh dua wanita muda Saudi. Merek ini menggunakan lilin lebah dengan cara yang unik dan ramah lingkungan, sehingga mengurangi limbah.
“Semua produk kami dibuat menggunakan lilin lebah dan alami serta aman untuk digunakan semua orang,” kata salah satu pendiri SR Cosmetics, Sara Abdullah.
Jangkauan mereka berfokus pada produk untuk tubuh dan wajah, termasuk sabun alami, lilin, pewarna kosmetik dan lulur.
Selama ini, ia menyebut banyak petani merasa lilin yang tersisa dari produksi madu lebah tidak berguna. Akhirnya, hal tersebut dibiarkan dan dibuang begitu saja.
Rekannya mengatakan, alih-alih membiarkan lilin lebah terbuang sia-sia, kosmetik SR berupaya menciptakan produk yang bermanfaat bagi orang lain.
"Pengalaman festival adalah sesuatu yang luar biasa. Kami datang ke sini lebih awal dan mendapat banyak manfaat dari pengunjung. Kami sangat berterima kasih,” kata Abdullah.
Salah satu petani madu dari Abha di festival tersebut, Faleh Al-Shahrani, baru-baru ini mendapatkan penghargaan untuk produknya selama Kompetisi Madu Internasional London 2021. Meski demikian, ia tetap rendah hati dan menghasilkan madu secara berkelanjutan dan lokal.
“Kami mengkhususkan diri dalam berbagai jenis produksi madu dari wilayah selatan Kerajaan. Pasar madu ada di sana, dan untungnya penjualannya lancar. Akan selalu ada permintaan madu di Arab Saudi,” ucap Al-Shahrani.
Mohammed Al-Harthi, seorang petani mawar Taif, memajang lebih dari 20 produk di festival tersebut. Termasuk di antaranya adalah parfum, losion, minyak, bedak dan sabun, yang semuanya secara alami bersumber dari minyak pertaniannya.
Festival yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup memungkinkan petani memperkenalkan produk mereka ke pasar orang baru. Di masa depan, ia percaya upaya ini akan membantu bisnis mereka.
“Kami telah membuat produk selama lebih dari 20 tahun. Untungnya, sekarang peternakan kami menyediakan empat minyak yang diperlukan untuk parfum, termasuk minyak bunga Taif, minyak Khozama, minyak Sultani dan minyak lavender,” kata dia.
Festival ini terbuka untuk umum, memungkinkan pengunjung membeli produk yang diproduksi secara alami dan bersumber secara lokal dari seluruh Kerajaan.