Jumat 08 Apr 2022 14:51 WIB

Dua Tahun Vakum, Masjid Raya Bandung Kembali Gelar Program Berbagi Takjil

Saat kondisi normal takjil yang disiapkan bisa mencapai 2.000 hingga 3.000 per hari.

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Umat muslim melaksanakan ibadah Shalat Tarawih pertama di Masjid Raya Mujahidin, Jalan Sancang, Lengkong, Kota Bandung, Jumat (1/4/2022). Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu (2/4/2022). Penetapan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Umat muslim melaksanakan ibadah Shalat Tarawih pertama di Masjid Raya Mujahidin, Jalan Sancang, Lengkong, Kota Bandung, Jumat (1/4/2022). Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu (2/4/2022). Penetapan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Masjid Raya Bandung kembali menggelar program berbagi takjil jelang bulan puasa Ramadhan 1443 Hijriah setelah dua tahun berturut-turut tidak ada akibat pandemi Covid-19. Berbagai program lainnya digelar untuk menyemarakkan bulan Ramadhan.

"Sampai hari ini menyediakan fasilitas takjil dan buka bersama di hari pertama alokasi 1.500 kemudian kemarin sudah tersedia salah satu lembaga menyiapkan 500 pak takjil dan buka bersama," ujar Muhammad Sulhan Sekretaris Panitia Bidang Dakwah Masjid Raya Bandung, Jumat (8/4/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan jumlah tersebut relatif sedikit jika dibandingkan dengan saat kondisi normal yang bisa mencapai 2.000 hingga 3.000 per hari. Pihaknya melibatkan sejumlah instansi seperti Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung serta BUMD yang ingin berbagi dalam program takjil dan buka bersama tersebut.

"Dua tahun sebelumnya menutup diri menyelenggarakan buka bersama tahun ini dirintis kembali meski belum maksimal seperti bulan sebelumnya. Momentum itu ingin kita adakan," katanya.

Sulhan melanjutkan kegiatan rutin yang biasa dilaksanakan termasuk saat Ramadhan yaitu pengajian, ceramah menjelang tarawih dan mengundang sejumlah tokoh dan ulama untuk memberikan ilmu. Selain itu terdapat pesantren Ramadhan.

Masyarakat yang datang ke Masjid Raya Agung berasal dari wilayah Jawa Barat. Bahkan banyak masyarakat luar pulau Jawa yang datang ingin mengetahui Masjid Raya Bandung. "Banyak juga dari orang luar Bandung bahkan luar Jabar mereka sedang proses perjalanan," katanya. Sulhan menambahkan selama pandemi Covid-19 naik aktivitas beralih kembali ke online.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement