Senin 11 Apr 2022 17:35 WIB

Kemenag Minta Asosiasi Sosialisasikan Kebijakan Haji Arab Saudi

Arab Saudi mengumumkan penyelenggaraan haji 2022 akan diikuti satu juta jamaah.

Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana rendah ini, jamaah haji mengelilingi Kabah. Kemenag Minta Asosiasi Sosialisasikan Kebijakan Haji Arab Saudi
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana rendah ini, jamaah haji mengelilingi Kabah. Kemenag Minta Asosiasi Sosialisasikan Kebijakan Haji Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama meminta asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) untuk ikut menyosialisasikan kebijakan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi soal syarat haji 1443 Hijriyah/2022 Masehi.

"Saya mohon bantuannya dari PPIU ataupun PIHK untuk dapat menyosialisasikan kepada jamaah haji," ujar Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

Sebelumnya, Arab Saudi sudah mengumumkan penyelenggaraan haji 2022 akan diikuti satu juta jamaah dari berbagai negara. Meski dibuka untuk jamaah asing, Arab Saudi meminta dua syarat.

Pertama, jamaah berusia maksimal 65 tahun dan telah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi. Kedua, jamaah yang berasal dari luar wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

Menurut dia, terkait syarat jamaah lansia inilah yang mesti disosialisasikan para penyelenggara haji khusus kepada jamaahnya. Mereka diminta memberikan edukasi bahwa ada jamaah yang harus siap berangkat dan belum berhak berangkat.

Hilman mengaku awalnya sudah mempersiapkan skenario dengan memprioritaskan jamaah lansia. Namun, kebijakan Arab Saudi menentukan maksimal 65 tahun.

"Saya juga berdiskusi Pak Menteri untuk lansia skenarionya seperti apa. Nampaknya, setelah muncul pengumuman, haji tahun ini ditunjukkan bahwa maksimal usia 65 tahun," kata dia.

Sementara perihal kuota, Kementerian Agama masih menunggu pengumuman resmi dari Arab Saudi. Kendati demikian, pemerintah siap memberangkatkan berapapun kuota yang akan diberikan nantinya.

"Bangun narasi untuk menyemangati jamaah kita yang Insya Allah berangkat tahun ini. Kita juga harus menyemangati jamaah yang berangkatnya tahun depan," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement