IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Salah satu keajaiban Islam yang paling abadi, yaitu sumur zamzam yang pertama kali menyembur keluar sekitar 4.500 tahun yang lalu. Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, saat putus asa mencari air untuk putranya yang masih bayi yakni Ismail, berlari di antara bukit Safa dan Marwa di Makkah tujuh kali.
Kemudian Hajar melihat para malaikat di suatu tempat yang sedang menggali tanah sehingga genangan air menyembur keluar dan membentuk menjadi sumur yang kemudian dikenal sebagai zamzam.
Berjalan di antara bukit yang sama tujuh kali sekarang menjadi salah satu ritual haji dan umrah. Sekitar 4.500 tahun telah berlalu, dan tidak ada penipisan air zamzam yang terus mengalir tanpa henti, serta membawa kelegaan bagi jutaan umat Islam.
Banyak penelitian telah dilakukan dan ditemukan bahwa air zamzam itu pertama tidak memiliki kotoran, kedua tidak berlumut, ketiga tidak terdapat serangga atau jamur. Air zamzam mengandung tingkat mineral alami yang lebih tinggi dan karenanya memiliki rasa yang berbeda dan berat.
Air zamzam menenangkan dan menyegarkan dan membuat peminumnya merasa kenyang dan puas. Nabi Muhammad SAW mendorong orang untuk minum zamzam dalam jumlah besar karena air tersebut memenuhi kebutuhan dan tujuan meminumnya. Jika diminum dengan niat untuk sembuh dari hawa nafsu, maka akan sembuh dengan izin Allah.
"Jika kamu meminumnya untuk dilindungi dari kenakalan si pembisik, Allah akan melindungi Anda. Jika kamu meminumnya hingga merasa kenyang, Allah akan membuat Anda merasa kenyang dan puas," demikian sabda Nabi Muhammad SAW.
Dikenal dengan varian seperti Shabbaa, Shifa Sagham dan Sughya Ismail, air zamzam diberikan kepada orang sakit dan sekarat, mengingat keterikatan spiritual yang diberikan Muslim padanya.
Ada aturan tertentu yang harus diikuti untuk minum air ajaib ini. Disarankan agar airnya diteguk tiga kali dulu, lalu diminum hingga merasa cukup. Seseorang harus menghadap Ka'bah dan setelah minum, seseorang harus bersyukur kepada Allah SWT.