Kamis 14 Apr 2022 05:00 WIB

GACA Larang Jamaah Umroh Membawa Air Zamzam

Air zamzam dilarang dibawa jamaah umroh.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 GACA Larang Jamaah Membawa Air Zamzam. Foto: Kemasan air zamzam sekali pakai untuk jamaah haji 2020.
Foto: saudigazette
GACA Larang Jamaah Membawa Air Zamzam. Foto: Kemasan air zamzam sekali pakai untuk jamaah haji 2020.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Jamaah Indonesia kecewa pulang umroh tidak bisa membawa oleh-oleh Air Zamzam. Otoritas penerbangan Arab Saudi (GACA) melarang jamaah membawa Air Zamzam khusus untuk terminal baru dan lama Bandara Jeddah. 

"Betul bahwa regulasi pengangkutan Air Zamzam itu adalah wewenang sepenuhnya otoritas penerbangan GACA. Pesawat-pesawat yang pergi dari terminal baru Jeddah itu memang dilarang," kata Plt Sekjen Ampuh Tri Winarto, saat dihubungi Republika, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga

Tri menuturkan awalnya larangan membawa Air Zamzam itu berlaku untuk bandar udara baru Jeddah.  Namun, kini larangan itu diperluas GACA, Bandar Udara lama juga dilarang mambawa Air Zamzam.

"Awalnya yang terbang dari terminal baru Jeddah, sehingga sejak di bulan Januari pun saya tidak mendapatkan air Zamzam, tetapi sepertinya diperluas tidak hanya di terminal baru. Terminal lama internasional yang merupakan tempatnya Lion dan pesawat-pesawat lainnya itu juga akhirnya juga tidak mendapat akses Air Zamzam," katanya.

Larangan itu kata dia kebijakan dari masing-masing pengelola bandara, karena bandar udara Madinah tidak melarang penumpangnya membawa Air Zamzam. Belum ada keterangan resmi kenapa bandara yang sama-sama dikelola oleh pemerintah Saudi peraturannya berbeda-beda. 

"Sepertinya ini merupakan kebijakan masing-masing bandara. Sebab dari Madinah pun pesawat-pesawat yang meninggalkan Saudi dari bandara Madinah masih diperbolehkan untuk membawa air Zamzam," katanya.

Tri mengatakan jamaah tidak bisa memilih pulang melalui Bandar Udara Madinah agar bisa mendapat Air Zamzam. Rute berangkat atau pulang sudah ditentukan pihak maskapai, artinya penumpang tidak bisa memilih sesuai dengan kehendaknya.

"Sepertinya memang kita ingin memilih penerbangan keluar dari Saudi dari Madinah saja, tetapi tidak bisa begitu schedule atau slot terbang itu sudah ditentukan mereka,"katanya.

Maskapai telah memiliki rute sendiri-sendiri yang tidak bisa dirubah atas permintaan penumpang apapun alasannya. Terkait dengan keadaan ini jamaah hanya bisa pasrah dan menerima keadaan ini pulang tidak lagi bisa membawa 1 galon Air Zamzam dengan isi 5 liter.

"Sekali lagi semuanya adalah otoritas dari Pemerintah Saudi dalam hal ini otoritas penerbangan GACA," katanya.

Menurutnya, kebijakan adanya larangan jamaah membawa Zamzam sampai saat ini masih terus dilakukan. Jamaah tidak bisa protes agar aturan tersebut dicabut, yang bisa dilakukan hanya berdoa agar larangan itu dicabut dengan sendirinya. 

"Sekali lagi otoritas itu menjadi kewenangan Saudi mudah-mudahan sebagaimana kita tahu Saudi sering berubah-ubah jika pelarangan ini dilakukan semoga tidak lama dan anti masih diperbolehkan kembali untuk jamaah membawa Zamzam," katanya. 

Tri mengaku paham betul dengan karakter Pemerintah Arab Saudi yang mudah memberlakukan dan mencabut sebuah aturan. Saat ini jamaah yang tidak bisa membawa Air Zamzam adalah masalah keberuntungan.

"Proses seperti ini memang seringkali terjadi dan kita tidak heran. Kurang beruntung saja yang saat ini menemui perlakuan yang seperti itu," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement