REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Faksi-faksi perlawanan Palestina memperingatkan Israel untuk tidak menodai dan menyerbu Masjid Al-Aqsa. Peringatan ini disampaikan faksi-faksi perlawanan Palestina dalam sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan setelah pertemuan mingguan mereka di Gaza pada Selasa (12/4/2022) waktu setempat.
"Pemimpin musuh memikul tanggung jawab penuh atas dampak dari langkah Yudaisasi yang berbahaya ini," kata faksi tersebut dalam pernyataannya, seperti dilansir ABNA 24, Rabu (13/4/2022).
Dalam pertemuan tersebut, faksi-faksi tersebut membahas perkembangan di kancah Palestina. Faksi juga mengapresiasi rakyat Palestina terutama yang di Jenin, atas segala upayanya melakukan revolusi dan kepahlawanan yang sampai saat ini masih dihadapkan pada kebrutalan Israel.
Faksi perlawanan Palestina juga berduka dengan bangga para martir heroik selama beberapa hari terakhir dalam pertempuran terus menerus melawan pendudukan Israel. Mereka juga mengapresiasi operasi heroik yang dilakukan oleh martir heroik Raad Hazem di Tel al-Rabee yang diduduki.
Operasi tersebut mengungkap kerapuhan entitas pendudukan dan kepalsuan pasukan keamanannya. Faksi juga menegaskan penolakan keras mereka terhadap kecaman dan sikap mengutuk operasi heroik di tanah pendudukan yang dikeluarkan oleh otoritas Palestina dan beberapa rezim Arab dan Islam. Menurut faksi perlawanan Palestina, sikap tersebut tidak mencerminkan keinginan dan kesadaran bangsa dan negaranya.
Beberapa kelompok ekstremis Yahudi menyerukan kepada otoritas Israel untuk mengambil bagian dalam inisiatif untuk mengadakan "pengorbanan Paskah" di halaman Masjid Al Aqsa yang akan diadakan Jumat (15/4). Kelompok-kelompok ekstremis Israel mengumumkan hadiah finansial sebesar Rp 45 juta kepada mereka yang mampu membawa ternak ke kompleks Al Aqsa dan berhasil melaksanakan qurban.
Hadiah sebesar Rp 2,8 juta ditawarkan kepada mereka yang dapat memasuki kompleks Al Aqsa namun tidak dapat berkurban. Ada juga hadiah sebesar Rp 1,7 juta untuk mereka yang mencoba dan gagal masuk. Seruan itu muncul setelah kelompok-kelompok ekstremis Yahudi mengadakan upacara tiruan pada Senin di dinding Selatan Masjid Al Aqsa.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas, yang lebih suka tidak disebutkan namanya, mengatakan, "Gerakan itu telah menyampaikan pesan kepada orang Mesir bahwa mengadakan ritual keagamaan Yahudi dan menyembelih ternak di dalam Masjid Al-Aqsha, melanggar garis merah, dan akan mengarah ke situasi ekstrem."