Senin 18 Apr 2022 07:56 WIB

Menelusuri Sejarah Kabah

Pembangunan atau renovasi Kabah dilakukan sebanyak 12 kali.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Kabah di Masjidil Haram
Foto:

Ia menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim pernah pindah-pindah tempat. Nabi Ibrahim sempat ke Mesopotamia, Palestina, dan Makkah. Ketika di Mesopotamia sudah membangun bangunan-bangunan tinggi, artinya Nabi Ibrahim memiliki keterampilan membuat bangunan.  

 

"Kalau Nabi Ibrahim menambah atau meninggikan pondasi, artinya sebelum Nabi Ibrahim sudah ada bangunan Kabah itu," kata Prof Ali.

Catatan Nabi Ibrahim saat meninggikan Kabah ada dalam Alquran (QS Al-Baqarah: 127). Ayat tersebut berbunyi, (Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Prof Ali mengatakan, di masa Nabi Muhammad SAW, kemungkinan sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, bangunan Kabah direnovasi kaum Quraisy. Mereka menutup pintu belakang, dan meninggikan bangunan dari 4,32 meter menjadi 8,64 meter.

Kaum Quraisy juga meninggikan pintu utama, memberi atap, dan membuat saluran air di atas Hijir Ismail. Selanjutnya terjadi peristiwa saat Nabi Muhammad meletakkan kembali Hajar Aswad.

Prof Ali menambahkan, Yazid ibn Marwan pernah mengatakan bahwa melihat Ibnu Zubair menghancurkan dan membangun kembali Kabah. Ibnu Zubair memasukkan ke fondasi Kabah batu-batu. Yazid ibn Marwan mengaku melihat pondasi Kabah peninggalan Nabi Ibrahim bentuknya seperti punggung-punggung Unta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement