IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Syariah PP Wahdah Islamiyah Ustaz Muhammad Yusron Anshor mengatakan, Lailatul Qadar memiliki beberapa makna. Lailatul Qadar bermakna malam kemuliaan, malam yang terasa sempit dengan kedatangan malaikat ke bumi dalam jumlah yang banyak, hingga penetapan ketetapan hukum-hukum yang penting di mana Allah SWT mengutus malaikat untuk menetapkan takdir para hamba- Nya selama satu tahun ke depan.
Untuk itu, dia mengajak agar umat Islam memaksimalkan ibadah, terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Caranya dengan memperbanyak ibadah sebagaimana yang dicontohkan Nabi SAW, seperti menghidupkan malam (dengan beribadah), tidak lagi menggauli istri pada malam hari di sepuluh hari terakhir Ramadhan, dan membangunkan keluarga untuk menghidupkan malam-malam tersebut.
"Ada juga ibadah-ibadah yang spesifisik pada 10 hari terakhir Ramadhan, seperti iktikaf. Kita juga diajarkan untuk memperbanyak doa dan ibadah pada malam-malam ini, ujar Ustaz Yusron.
Dia pun mengingatkan agar umat Islam tidak teperdaya dengan fenomena yang biasa terjadi pada malam-malam terakhir Ramadhan dengan lebih sibuk memenuhi tempat belanja dan hiburan. Dia mengajak kepada umat Islam untuk kembali menengok apa yang dicontohkan Rasulullah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, yaitu dengan memaksimalkan ibadah dan meningkatkan intensitasnya.
Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Misbahul Munir mengatakan, keutamaan Lailatul Qadar yang disandingkan lebih baik dari seribu bulan jika dihitung sama dengan 83 tahun empat bulan. Melihat kesempatan tersebut, beliau mengajak umat Islam untuk senantiasa mengisi malam-malam Ramadhan dengan amalan ibadah.
"Saya mengajak untuk bersama-sama mengisi malam Ramadhan dengan ibadah. Tarawih, iktikaf, sedekah, Tahajud, dan ibadah-ibadah lain. Sebab, pada malam ini adalah di mana amal baik dilipatgandakan,"kata dia.