IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Saat menjalani ibadah puasa, umat Islam setidaknya akan merasakan dua kebahagiaan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tanqih al-Qaul al-Hatsits.
Dalam kitab karangannya itu, Syekh Nawawi Al Bantani menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bagi orang yang berpuasa, ada dua kebahagiaan yang dia rasakan kegembirannya. Pertama, kebahagiaan ketika berbuka puasa. Kedua, kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.”
Syekh Nawawi tidak mengungkapan periwayat hadits tersebut. Namun, dia menjelaskan maksud sabda Rasulullah itu. Menurut dia, orang yang berbuka puasa akan merasa gembira karena lapar dan hausnya telah hilang saat diperbolehkan berbuka.
“Pendapat lain mengatakan bahwa kegembiraan ketika berbuka puasa, karena berbuka puasa adalah bentuk kesempurnaan atas puasanya, akhir dari ibadahnya, dan bentuk keringanan dari Tuhan serta pertolongan untuk puasa selanjutnya,” jelas Syekh Nawawi.
Dalam kitabnya ini, Syekh Nawawi juga banyak mengungkapkan keutamaan puasa. Di antaranya, Allah SWT berfirman dalam hadis Qudsi,
كل حسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف إلا الصيام فإنه لي وأنا أجزي به
(Kullu hasanatin bi’asyri amtsaalihaa ilaa sab’u mi’ati dlu’fin illashshiyaama fainnahu lie wa anajziibih)
Artinya: “Setiap satu kebaikan itu pahalanya berlipat sepuluh kali kebaikan, sampai 700 kali lipat, kecuali puasa. Karena itu, sesungguhnya puasa itu untukkKu, dan Aku akan membalas dengannya.”
Menurut Syekh Nawawi, hadis Qudsi ini dijelaskan dalam kitab Ihya Ulumuddin karya Imam al Ghazali. Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “Allah SWT berfirman, puasa itu untuk-Ku, dan aku akan membalas dengannya.” (HR Daruquthni dari Abu Umamah dengan sanad hasan).