Diperkirakan bangunan masjid itu sekitar 85 persen masih asli dan hanya dua kali dilakukan pemugaran tahun 2005 dan 2007.Pemugaran dan renovasi pembangunan itu pada bagian beton tiang depan, karena kondisinya miring akibat gempa, katanya.
Selain itu, juga pemugaran pada bagian tempat wudhu dan toilet.Saat ini, kata dia, Masjid Al Khusaeni Pantai Carita seluas 1.000 meter persegi menghadap Gunung Anak Krakatau mampu menampung 400 orang.Kehadiran masjid tua itu juga sebagai pusat syiar Islam di Banten.
"Sebab, dulu pendiri masjid Syech Al Khusaeni juga memimpin pondok pesantren dan santrinya itu dari berbagai daerah di Provinsi Banten hingga Jawa Barat," katanya.
Beruntung, bencana tsunami yang menerjang pesisir Pantai Carita tahun 2018 Masjid Al Khusaeni tidak terdampak, meski lokasinya di tepi pantai, tambahnya."Kami melestarikan masjid yang sudah masuk Cagar Budaya itu agar tetap kokoh dan terawat baik, "katanya.
Ia mengatakan, kegiatan keagamaan pada bulan suci Ramadhan Masjid Al Khusaeni cenderung meningkat, seperti shalat terawih dan tadarus alquran.Selain itu juga siraman rohani usai shalat fardhu hingga diskusi pengajian, katanya." Kami setiap Ramadhan menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masjid tua itu, " katanya.