Dalam kesempatan ini, Wapres pun mengajak seluruh komponen bangsa di tanah Papua untuk tidak mewariskan konflik dan permusuhan kepada generasi mudanya, melainkan perdamaian dan kesejahteraan.
"Oleh karena itu, saya minta bantuan semua, termasuk dari kepala-kepala suku, bagaimana supaya masyarakat Papua itu sejahtera, aman, dan damai," kata Wapres.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Masjid Raya Baiturrahim Papua, Abdul Kahar Yelipele memaparkan, Masjid Raya Baiturrahim Papua ini dibangun pada 1971 dan mulai direnovasi sejak 2006 karena melihat antusiasme masyarakat Papua terhadap ajaran agama Islam. Progres pembangunannya saat ini mencapai sekitar 95 persen.
"Masjid ini masih memerlukan biaya untuk pembangunan pagar di belakang masjid dan menara," ucap Kahar.
"Saya ingin masjid ini, sebagai miniaturnya masjid seluruh umat Islam di Papua, ingin menjadi masjid yang megah dan bagus," tambahnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain, Pengawas Pembangunan Masjid Raya Baiturrahim Papua Rasyid Mayang dan salah seorang kepala suku besar di Kabupaten Jayawijaya Wamena Abdurahman Kosay.