IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Menko PMK Muhadjir Effendy kembali melakukan pemantauan mudik di Pos Terpadu Limbangan, Garut, Jawa Barat, Jumat (29/4). Dalam sambutannya, Suharyanto mengajak pemudik untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap daerah rawan bencana.
Suharyanto menyebutkan, wilayah Garut salah satunya merupakan kawasan rawan longsor. Karena itu, pemerintah daerah diharapkan menginformasikan kepada masyarakat baik itu warga yang tinggal di Garut maupun pemudik.
"Pemerintah daerah diharapkan memberikan informasi kepada warga, agar warga senantiasa waspada dan mengetahui daerah mana saja yang merupakan kawasan rawan longsor," ungkap Suharyanto dalam siaran persnya, Jumat (29/4/2022).
Ia menjelaskan BNPB telah memiliki aplikasi InaRISK dan peta mudik rawan bencana, dengan adanya hal-hal tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
"Masyarakat diimbau mengunduh aplikasi InaRISK dan memanfaatkan peta jalur mudik yang dikeluarkan BNPB, hal ini untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui apakah lokasi tersebut merupakan rawan bencana dan mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan," katanya.
Terkait mudik aman Covid-19, Suharyanto yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional meminta pemudik memiliki aplikasi PeduliLindungi guna pengecekan status vaksin.
"Masyarakat yang ingin mudik diharapkan mengunduh aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu cara untuk mengetahui apakah pemudik sudah melakukan vaksinasi booster atau belum," kata Suharyanto.
Suharyanto menegaskan untuk mudik kali ini pemerintah tidak melakukan penyekatan seperti sebelumnya. Apabila ditemukan adanya pemudik yang belum melengkapi dosis vaksin, dapat melakukan vaksinasi di tempat yang telah disediakan.