Sabtu 07 May 2022 15:13 WIB

Tim Kemenag Finalisasi Layanan Katering Haji

jamaah haji 1443 Hijriah akan mendapat layanan makan sebanyak maksimal 119 kali

Rep: Rossi Handayani / Red: Muhammad Subarkah
 Juru masak yang memasak makanan untuk jamaah berasal dari Indonesia.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Juru masak yang memasak makanan untuk jamaah berasal dari Indonesia.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tim Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah terus melakukan persiapan haji. Mereka bertolak ke Saudi untuk melakukan finalisasi layanan katering jamaah haji. 

"Sesuai arahan Menteri Agama Yaqut, kami tetap bekerja di masa cuti lebaran ini untuk mempersiapkan layanan jamaah haji. Hari ini, sebagian tim bertolak ke Saudi untuk melakukan finalisasi penyediaan layanan katering bagi jemaah haji Indonesia," kata Sekretaris Ditjen PHU Ahmad Abdullah Yunus dalam keterangan tertulisnya kepada Republika Sabtu (7/5).

 

Abdullah yang juga Ketua Tim Katering mengatakan, penyiapan layanan konsumsi jamaah sudah dilakukan semenjak awal 2022. Namun, karena belum ada kepastian kuota, prosesnya masih dalam tahap negosiasi kontrak dengan basis data perkiraan. 

 

"Tim saat ini ke Saudi untuk finalisasi negosiasi kontrak layanan dengan penyedia konsumsi, khususnya untuk layanan di Jeddah dan pada fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna)," kata dia.

 

"Alhamdulillah untuk layanan konsumsi di Makkah dan Madinah, proses negosiasi sudah dilakukan, tinggal penyesuaian kuota," lanjutnya.

 

Setelah proses negosiasi selesai, menurut Abdullah, tim akan mengajukan usulan penetapan penyediaan konsumsi kepada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Dengan begitu, proses kontrak penyedia konsumsi di Makkah, Madinah, Armuzna dan Jeddah bisa segera dilakukan oleh PPK.

 

"Selama musim haji, jamaah haji 1443 Hijriah akan mendapat  layanan makan sebanyak maksimal 119 kali. Jumlah ini terdiri atas 75 kali layanan konsumsi di Makkah, 27 kali di Madinah, 16 kali di Arafah-Mina-Muzdalifah atau Armuzna (termasuk satu paket snack Muzdalifah), dan satu kali makan di bandara Jeddah (saat kedatangan atau kepulangan)," ucapnya. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement