Yunus menambahkan, untuk layanan katering sekarang Kemenag akan menyiapkan makanan siap saji yang akan disajikan pada 5, 6 dan 7 Dzulhijah dan 14 dan 15 Dzulhijah pasca haji. Ini juga perlu disiapkan karena mengingat waktunya mendesak dan tidak semua perusahaan makanan siap saji mampu untuk menyiapkan pengadaan menu makanan siap saji tersebut.
Ia mengatakan, untuk di Bandara minimal Kemenag menunjuk atau memilih dua perusahaan katering. Tujuannya untuk antisipasi perusahaan yang tidak siap melayani, maka masih ada cadangan perusahan katering lain.
"Selain itu ada persiapan lain berkaitan dengan teknis penyiapan makanan, tahun ini layanan katering diberikan tiga kali makan per hari, kemudian karena saya sudah survei, tidak ada satu perusahaan yang sanggup untuk di Makkah dan Madinah memberikan layanan tiga kali makan per hari," jelas Yunus.
Ia menjelaskan, pada akhirnya Kemenag memutuskan untuk makan pagi dan siang itu dikelola oleh satu perusahaan. Sementara untuk menyiapkan makan malam dikelola perusahaan lain. Ini akan dilakukan seleksi pemilihan perusahaan katering.
"Ada kegiatan yang lebih progres kalau sudah dilakukan kontrak, tim akan mensurvei perusahaan mana saja yang sudah mempersiapkan pemesanan bahan baku termasuk bumbu dan lain sebagainya, karena ini waktu hajinya mepet," ujarnya