Senin 09 May 2022 11:04 WIB

CEO Bandara Jeddah Dipecat Akibat Kekacauan Bandara

Kekacauan bandara Jeddah terjadi pada waktu haj, libur Idul Fitri, dan umrah

Seorang pelaku perjalanan di bandara Jeddah.
Foto: Alarabiya
Seorang pelaku perjalanan di bandara Jeddah.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Dewan direksi Jeddah Airports Company memutuskan pada hari Sabtu untuk memecat Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Ryyan Tarabzoni, dan menunjuk Ayman Abo Abah sebagai CEO bandara Jeddah.

Keputusan itu diambil direksi untuk mengganti CEO setelah tidak bisa mengoperasikan bandara dengan baik pada peak season, termasuk libur Idul Fitri dan musim umrah.
 
Melansir laman saudigazette.co.sa, menurut sebuah pernyataan, Dewan mengadakan pertemuan luar biasa pada Sabtu (7/5) untuk membahas tantangan yang muncul di bandara selama beberapa hari terakhir dan solusi yang diperlukan.
 
Pada Kamis, (5/5) menteri Transportasi Saudi Saleh Al Jasser memerintahkan komite investigasi mendesak kejadian kekacauan di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah.
 
Dewan berharap yang terbaik untuk Abo Abah dalam misi barunya. Abo Abah memiliki pengalaman kerja yang panjang lebih dari 28 tahun, di mana ia memegang banyak posisi kepemimpinan, termasuk wakil wakil presiden untuk operasi di Perusahaan Bandara Riyadh.
 
Sebelumnya Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah mengalami kekacauan karena padatnya penumpang yang memenuhi bandara. Hal ini terjadi akibat banyak jamaah umrah yang menunggu dibandara jauh dari waktu keberangkatan.
 
Bahkan ada jamaah yang menunggu lebih dari 12 jam. Ditambah lagi pekan lalu bandara juga penuh sesak bersamaan dengan liburan Idul Fitri diantaranya penumpang yang sedang pulang pergi merayakan hari raya umat Islam ini.n Ratna Ajeng Tejomukti
 
 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement