IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Profesor Universitas Islam Internasional Malaysia, Sano Koutoub Moustapha merupakan niat mulia untuk mempertahankan puasa sebagai kebiasaan setelah Ramadhan. Dia menjelaskan ada puasa khusus yang dianjurkan setelah Ramadhan seperti enam hari Syawal , tiga hari setiap bulan (11, 12, 13 atau 13, 14, 15), dan Senin dan Kamis sepanjang tahun.
Dalam hadits Abu Dawud disebutkan,
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ صَاحِبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ
Dari Abu Ayyub sahabat nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata: "Barangsiapa yang melakukan puasa pada Bulan Ramadhan kemudian ia ikutkan dengan puasa enam hari pada Bulan syawal, maka seolah-olah ia berpuasa satu tahun."
Seorang muslim dapat mempertimbangkan untuk melakukan salah satu dari puasa yang direkomendasikan ini meskipun kita diizinkan untuk berpuasa tanpa mengikuti sunnah tertentu yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad. Selain itu tetaplah untuk memohon kepada Allah SWT untuk memperkuat iman dan membantu untuk menegakkan perintah dan tugas-Nya.n Ratna Ajeng Tejomukti