Selasa 10 May 2022 15:34 WIB

Cara Mewujudkan Kecerdasan Emosi Bagi Petugas Haji

Petugas haji perlu mewujudkan kecerdasan emosi saat bertugas.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Kolonel Kes dr Sukardiansyah Sp.KJ saat memberikan pembinaan kecerdasan emosi petugas haji sebagai Pelayan Jamaah Haji. Selasa (10/5/2022).
Foto: Republika/Ali Yusuf
Kolonel Kes dr Sukardiansyah Sp.KJ saat memberikan pembinaan kecerdasan emosi petugas haji sebagai Pelayan Jamaah Haji. Selasa (10/5/2022).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 98 peserta latih petugas penyelenggara ibadah haji Arab Saudi bidang kesehatan sudah mulai mengikuti materi pelatihan dari tim pengajar di Lakespra dr Saryanto. Materi pertama disampaikan Kolonel Kes dr Sukardiansyah Sp.KJ tentang pembinaan kecerdasan emosi petugas sebagai pelayan jamaah haji.

Sukardiansyah mengatakan, materi ini penting diajarkan, agar peserta bisa mengelola emosinya saat bekerja di Arab Saudi.  Sehingga keberadaan mereka saat  beker bisa membuat nyaman dirinya dan juga orang lain. 

Baca Juga

"Definisi orang sehat mental itu adalah nyaman dengan dirinya, orang lain nyaman dengan dirinya. Jadi kalau ada orang dengan dirinya tidak nyaman kurang tidur itu depresi cemas itu gangguan mental atau sehingga membuat orang lain terganggu," tutur Sukardiansyah saat menyampaikan materinya, Selasa (10/5/2022).

Sukardiansyah mengatakan, ketika seseorang dalam hal ini petugas kesehatan haji ketika menemukan persoalan dalam pekerjaannya yang membuat emosi tidak stabil. Maka yang pertama dilakukannya adalah meningkatkan keimanan dengan sabar dan ikhlas. 

"Nah jadi yang pertama itu kalau ada masalah itu dia harus sabar, dan ikhlas," katanya.

Petugas kesehatan haji harus dapat menyesuaikan dengan kondisi suhu di Arab Saudi dan suhu di Indonesia jauh berbeda jauh. Di mana keadaan ini jika tidak dikendalikan dapat mempengaruhi emosi seseorang.

"Karena bagaimana apa yang dikerjakan petugas ini ibadah. Apa lagi di sana juga kondisi berbeda mulai dari cuaca, banyaknya orang, banyaknya permasalahan- permasalahan kesehatan di sana pasien menumpuk dan lain-lain itu harus sabar dan ikhlas," katanya.

Dalam melakukan pekerjaannya, petugas penyelenggara kesehatan haji harus selalu ikhlas bekerja karena Allah SWT. Sehingga persoalan apapun yang terjadi dalam pekerjaannya akan terasa ringan dan segera menyelesaikan masalahnya. 

"Ikhlas hanya untuk Allah, mencari ridha Allah," katanya.

Sukardiansyah mengatakan, jika sudah tertanam keikhlasan maka Insya Allah akan makin bagus pekerjaanya ditambah dengan adanya pelatihan kecerdasan emosi. Dengan kecerdasan emosi ini maka kemampuan beradaptasi akan terkelola dengan baik.

"Istilahnya general moodnya bagus. Sehingga dia bisa nyaman dengan hidupnya sendiri dengan dirinya sendiri sehingga bisa membuat orang lain nyaman," katanya.

Sukardiansyah mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi menurunnya kecerdasan emosi itu. Di antaranya pertama faktor bawaan, kedua kondisi lingkungannya yang tidak melatih dia untuk lebih baik dan juga ketiga faktor pendidikan.

"Kalau dia bisa mengubah tiga faktor itu bagus. Tetapi dengan adanya upaya untuk meningkatkan kecerdasaan emosinya, baik itu dari pendidikan maupun perbaikan lingkungan hubungan integrasi dengan orang itu akan baik, lebih bagus lagi," katanya.

Pada kesempatan itu, Sukardiansyah memberikan cara bagaimana ketika kita semua dalam satu kondisi mengalami penurunan emosi. Cara yang perlu dilakukan agar kondisi stabil adalah dengan tetap tenangkan jiwa dan bersabarlah.

"Harus tetap tenang, ketenangan kita menghadapi stres, ketenangan kita untuk menyelesaikan masalah dan sabar.  Kalau kita udah tenang dan sabar Insya Allah semuanya akan kita bisa kita kelola dengan baik intinya tenang dan," katanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement