Kamis 19 May 2022 21:30 WIB

Pelajar Perempuan Afghanistan: Saya Hanya Ingin Sekolah

Taliban melarang anak perempuan ke sekolah.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
 Gadis-gadis Afghanistan berpartisipasi dalam pelajaran di Sekolah Menengah Wanita Tajrobawai di Herat, Afghanistan pada 25 November 2021.
Foto:

Shukuria (28) berasal dari provinsi selatan Afghanistan dan menikah pada usia 17 tahun dengan seorang pria 35 tahun lebih tua darinya dan sekarang menjadi ibu dari lima anak. Suami Shukuria tidak bisa lagi bekerja dan putra sulungnya, yang berusia 12 tahun, bekerja di bengkel mobil untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.  

Dia tidak bersekolah sebagai seorang gadis dan tanpa pendidikan apapun, dia telah berjuang untuk mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi anak-anak dan suaminya. Pada usia 25, dia memutuskan untuk mengenyam pendidikan dan sekarang didukung oleh kelas pendidikan anak perempuan Save the Children.

“Pendidikan adalah hal terpenting dalam hidup. Bagi anak-anak saya, saya berharap mereka belajar dan berkembang serta mewujudkan impian mereka. Bagi saya sendiri, saya berharap menjadi guru yang baik dan melayani siswa di masyarakat ini,” kata Shukuria.

Pada Maret, peraih Nobel Malala Yousafzai mengatakan pada pertemuan para politisi internasional dan pemimpin bisnis bahwa larangan tersebut akan lebih sulit untuk ditegakkan daripada selama periode pertama Taliban berkuasa.

"Saya pikir jauh lebih mudah bagi Taliban (untuk menegakkan) larangan pendidikan anak perempuan pada tahun 1996," kata Yousafzai, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2014 atas perjuangannya untuk hak semua anak atas pendidikan.

“Kali ini akan jauh lebih sulit, karena perempuan telah melihat apa artinya dididik, apa artinya diberdayakan. Kali ini akan jauh lebih sulit bagi Taliban untuk mempertahankan larangan pendidikan anak perempuan,” tegasnya.

"Larangan ini tidak akan berlangsung selamanya,” ujar Yousafzai meyakinkan.

Taliban melarang anak perempuan ke sekolah selama pemerintahannya di Afghanistan dari 1996 sampai digulingkan oleh koalisi internasional yang dipimpin AS pada 2001.

Yousafzai, yang selamat dari upaya pembunuhan Taliban Pakistan ketika dia berusia 15 tahun, mengatakan sekolah perempuan harus menjadi syarat untuk membiarkan negara yang diperintah Taliban itu kembali ke kehidupan internasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement