IHRAM.CO.ID,PADANG--Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu (Sidhu) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Jaja Jaelani, hari ini, Kamis (19/5/2022) melantik Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang. Pelantikan dilaksanakan di Aula Asrama Haji, Tabing, Kota Padang.
"Waktu efektif persiapan haji dilakukan dalam delapan bulan, tahun ini bisa dilaksanakan dalam satu bulan.Ini waktu yang cukup singkat namun semuanya bisa diselesaikan dengan baik," kata Jaja.
Jaja Jaelani menjelaskan masa operasional penyelenggaraan ibadah haji. Fase I pemberangkatan, gelombang pertama akan diterbangkan mulai tanggal 4 hingga 18 Juni mendatang. Jemaah dari Tanah Air menuju bandara AMAA (Amir Muhammad Bin Abdul Aziz) Madinah. Dilanjutkan gelombang kedua tanggal 19 Juni sampai dengan 3 Juli.
Kemudian fase II pemulangan, gelombang pertama tanggal 15 hingga 29 Juli 2022, jamaah dterbangkan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Gelombang kedua tanggal 30 Juli sampai 13 Agustus 2022. Gelombang kedua ini jamaah dipulangkan dari Bandara Madinah.
Sementara untuk Wukuf di Padang Arafah diperkirakan jatuh pada hari Jumat tanggal 8 Juli 2022. Untuk operasional tahun ini jamaah haji akan diterbangkan dari 13 embarkasi kurang lebih sebanyak 91.825 jamaah yang tergabung dalam 241 flight.
“Pada tahun ini pemerintah akan memberangkatkan jamaah haji dengan PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Garuda akan menerbangkan jamaah haji Embarkasi Aceh, Medan, Padang, sebagian Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balik Papan, Makasar dan Lombok,” ujar Jaja Jaelani.
Sementara Saudi Arabian Airlines akan menerbangkan jamaah haji Indonesia asal Embarkasi Batam, Palembang,Jakarta Bekasi dan Surabaya.
Untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan jamaah haji akan mendapatkan tas bagasi isi 32 kg, tas kabin maksimal 7 kg dan tas paspor.
Dalam penerbangan jemaah haji mendapatkan pelayanan 2 kali makan, 1 kali snack dan minuman sesuai dengan standar penerbangan internasional dengan mengacu pada meal taste.
Jaja menambahkan ada beberapa inovasi haji tahun diantaranya penempatan jamaah di Mekah dengan sistem zonasi berdasarkan asal embarkasi untuk memudahkan mengirimkan jamaah.
Inovasi selanjutnya kata Direktur, pada tahun sebelumnya jamaah haji akan mendapatkan dua kali makan dan pada tahun ini jemaah akan mendapatkan 3 kali makan saat di pemondokan Makkah.